Sama-sama Sinden, Emosi Soimah Meledak saat Dengar Yati Pesek Dilecehkan: Wong Jowo Ilang Adab’e!

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Emosi Soimah Pancawati meledak-ledak saat dengar Gus Miftah lecehkan Yati Pesek secara verbal. Sebagai dua seniman dan sinden ternama di Tanah Air, Soimah dan Yati Pesek memiliki reputasi yang dihormati banyak orang.

Perlakuan tak pantas itu bermula ketika Gus Miftah menyampaikan kata-kata kasar di depan umum, termasuk menyebut Yati Pesek dengan istilah seperti “bjngn” dan “plcr.”

Reaksi Soimah atas peristiwa ini terlihat jelas melalui cuitannya di platform X. 

Akun @mosidik lebih dulu membagikan video lama yang baru kembali viral, memperlihatkan ucapan tak beradab Gus Miftah.

“Video lama (tapi baru muncul lagi) lebih menyakitkan hati. Dia ngomong ini di hadapan jamaahnya kepada seorang ibu (Yati Pesek): ‘Untung aja ibu xxxx jelek makanya jadi sinden. Kalau cakep jadi lonte.’ Astagfirullah!” tulis Mo Sidik pada Kamis (5/12/2024).

Cuitan tersebut memicu amarah Soimah. 

Dalam responsnya, ia menggunakan huruf kapital sebagai tanda luapan emosinya, mengulang ucapan Gus Miftah yang dinilai keterlaluan.

“MENDING JELEK JADI SINDEN… DARIPADA CANTIK JADI LONTHE… THELLL…,” tulis Soimah, seperti dikutip dari Suara.com pada Minggu (7/12/2024).

Respons keras Soimah pun mendapat dukungan publik. 

Beberapa warganet menyemangatinya untuk “menyikat” Miftah.

Sindiran Pedas Soimah di Instagram

Tak hanya di X, Soimah juga menyentil Gus Miftah melalui Instagram Story miliknya. Dalam unggahannya, ia menulis,

“Wong Jowo ojo ilang Jowone! Wong Jowo ojo ilang adab’e!” (Orang Jawa jangan hilang Jawanya! Orang Jawa jangan hilang adabnya!).

Pengakuan Yati Pesek yang Menyentuh Hati

Ternyata, hinaan itu bukan sekadar candaan bagi Yati Pesek. 

Dalam sebuah voice note yang dikirimkan kepada Erick Estrada, Yati mengungkapkan perasaannya.

“Aku cuma diam aja, meski hatiku sakit banget. Aku dari kecil jadi seniman sampai tua menjaga budayaku tenanan, Ngger. Tidak cuma asal-asalan,” kata Yati dengan suara lirih.

Ia melanjutkan, “Aku di manapun tetap menjunjung budi pekerti yang baik. Tapi aku sama Miftah dikatain seperti itu, bajing**, lon**. Salahku apa? Padahal aku mujadahan di situ, gak pernah dibayar. Aku gak pernah minta bayaran, niatku mencari ilmu. Ternyata aslinya seperti itu.”

Di akhir voice note, Yati hanya bisa berharap agar seni budaya terus lestari, sembari mendoakan semua pihak tetap sehat dan selamat.

“Aku cuma memendam, Nak Erick, diam saja. Tapi kebetulan, entah siapa yang punya video itu dan dibagikan. Ya semoga semua selamat, sehat, waras. Teruskan seni budaya kita ya, Nak Erick ya. Ibu doakan sehat ya,” pungkas seniman senior Yogyakarta ini. 

Exit mobile version