Viral Ada Pungli hingga Orang Tua Diminta Bayar Rp2,5 Juta di SMA Negeri, Korban Langsung Lapor ke Wapres Gibran

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kasus adanya dugaan pungutan liar (pungli) kembali terjadi di sebuah SMA Negeri di Indonesia. Diketahui sekolah tersebut berada di SMA Negeri 2 Cibitung yang baru-baru ini menjadi sorotan publik.Informasi ini pertama kali viral di media sosial X dengan akun @brorondm setelah seorang siswa membagikan pengalamannya dan mengadu kepada Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. Dalam unggahannya, ia menyebut pihak sekolah melalui komite meminta uang sebesar Rp2,5 juta.

ADVERTISEMENTS
ad47

“Saya salut atas keberanian adik ini. Patut diapresiasi dan dijaga semangatnya untuk menyuarakan hal yang dia rasa tidak baik. Calon pemimpin lahir dari jiwa pemberani. Saking beraninya, sampai wa ke Wapres,” tulis akun tersebut, dikutip VIVA Jum’at, 6 Desember 2024.

Lebih lanjut, pelaku mengaku sebagai siswa SMAN 2 Cibitung. Pungli ini bermula saat seluruh orang tua siswa mendapat undangan dari Komite Sekolah SMAN 2 Cibitung untuk melakukan sosialisasi.

ADVERTISEMENTS

Setelah sesampainya di sekolah, diketahui para orang tua justru disodorkan secarik kertas yang berisi agar orangtua siswa menulis nominal uang untuk pembangunan sarana prasarana sekolah seperti pembangunan pagar dan lain-lain.

Alhasil, pelapor mengaku keberatan dengan pungutan yang diminta Komite Sekolah tersebut. Apalagi, pada saat ujian semester yang tengah berlangsung ini, siswa yang belum membayar tidak diberikan kartu ujian.

ADVERTISEMENTS

“Untuk pelapor yang saya sebut Anak Cibitung, jangan takut jika ada intimidasi dari sekolah. Banyak teman-teman pengacara sudah siap untuk membantu kalian,” tambahnya.

Kasus pungli di sekolah negeri bukanlah hal baru di Indonesia. Hal ini mencerminkan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan peningkatan transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan.

ADVERTISEMENTS

Adanya kasus tersebut, warganet beramai-ramai memberikan komentar. Beberapa dari mereka juga merasakan hal yang sama apa yang dirasakan oleh pelapor tersebut.

“Di sekolah adekku juga gini, sekolah negeri di jatim. Para wali murid diundang sosialisasi ternyata disuruh bayar iuran untuk pembangunan gedung per siswa min 1 jt. Mau lapor tapi ortu siswa terintimidasi duluan, takut katanya komitenya ada hakim kejaksaan sama anggota polri,” tulis akun @auliasnite.

ADVERTISEMENTS

“Sekolah yang katanya pernah jadi favorit di cikarang juga ada pungli kek begini, sayangnya pada ga berani lapor. Setiap siswa baru kelas 10 disuruh bayar 1jt-2jt kalau belum bayar kartu ujian ga dibagikan ke siswanya,” tulis akun @zzzafowersss_ dalam komentar yang sama.

Sampai berita ini ditulis, Wakil Presiden Gibran belum menanggapi kasus tersebut, meski sudah viral di media sosial X dan dilihat sebanyak 6 juta penonton.

ADVERTISEMENTS
Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version