Akun ini pun mendesak agar Miftah Maulana dicopot dari jabatannya karena ditakutkan akan mencoreng pemerintahan Prabowo.
Peristiwa penghinaan oleh Miftah ini dinilai oleh akun tersebut sebagai karakternya sebagai manusia.
“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gamabaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” pungkasnya.
Sementara enam petisi lain pun memiliki isi yang hampir sama yaitu desakan agar Miftah Maulana dicopot dari jabatannya dengan judul ‘Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden’, ‘Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Staf Khusus Presiden’, dan ‘Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mudur dari jabatannya’.
Lalu, ada petisi berjudul ‘Copot Gus Miftah’, ‘Tolak Gus Miftah yang Suka Merendahkan Sesama Manusia’, ‘Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden’, dan ‘Evaluasi Kembali Kelayakan Gus Miftah sebagai STAFSUS Presiden’.
VIRAL Video Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh
Sebelumnya, video yang merekam momen Gus Miftah menghina pedagang es teh saat dirinya berdakwah dalam tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Mulanya, Gus Miftah bertanya kepada penjual es teh tersebut terkait barang dagangannya.
“Es tehmu jik okeh ra? Masih? Ya kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor),” ucap Gus Miftah dari atas panggung kepada pedagang es teh tersebut.
“Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir),” sambungnya.
Hinaan yang disebut Gus Miftah candaan itu turut membuat jemaah yang hadir tertawa.
Sementara, dalam video tersebut, tampak kamera langsung menyorot pria pedagang es teh itu yang hanya diam sembari memanggul dagangan es tehnya.
Usai video tersebut viral, akun Instagram Gus Miftah langsung dibanjiri hujatan dari warganet.
Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden
Pendakwah Gus Miftah secara resmi menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini seperti hendak menahan tangis menyampaikan pernyataan pengunduran dirinya di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah.
Keputusan Gus Miftah diambil di tengah ramainya desakan mengundurkan diri dari jabatannya.
Desakan itu muncul antara lain dari petisi daring Change.org mendesak agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya
Namun Gus Miftah membantah keputusan itu diambil karena ada desakan.
“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun,” ujar Gus Miftah.
Seperti diketahui, Gus Miftah jadi sorotan setelah mengolok-olok seorang penjual es teh.
Berikut pernyataan lengkap Gus Miftah dalam konferensi pers pengunduran dirinya :
Bapak Presiden RI, Bapak Wapres dan rakyat Indonesia yang saya cintai dan hormati.
Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip Ayat 26, dalam Surat Al-Imron:
“Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu,”.
Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikhoroh.
Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun.
Bukan karena permintaan siapapun tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat.