NASIONAL
NASIONAL

Tim Pramono-Rano Heran Kubu RIDO Persoalkan Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilgub di Jakarta: Medan Lebih Rendah, GaK Dipermasalahin?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Prasetyo Edi Marsudi mengaku heran dengan kubu 01, Ridwan Kamil-Suswono yang mempersoalkan rendahnya partisipasi masyarakat di Pilgub Jakarta 2024.Ia menjelaskan Jakarta memang termasuk kedalam kategori partisipasi masyarakat yang rendah di Pilgub 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

“Dengan terjadinya Pemilu serentak tahun 2024 itu bukan hal yang mudah. Kalau bicara masalah partisipasi, masyarakat Jakarta itu paling tinggi,” ujar Prasetyo Edi di rumah pemenangan Pramono-Rano, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 8 Desember 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Namun, kata dia, ada 2 daerah lainnya yang lebih rendah lagi. Ia pun mengaku heran mengapa 2 daerah tersebut tak dipermasalahkan.

Berita Lainnya:
Pengakuan Anisa Bahar soal Pacari Anak Asuh, Berawal dari Tempat Gym: Akhirnya Masuk...
ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

“Ada yang lebih rendah. Padang lebih rendah, Medan lebih rendah, ya kan. Ini kok enggak dimasalahin gitu lho,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Sebelumnya, Tim Pemenangan Cagub-Cawagub Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menilai, KPU Jakarta tak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana Pilkada 2024 karena rendahnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco mengatakan, rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor.

Berita Lainnya:
Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan UMP 2025 Sebesar 6,5 Persen
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Salah satunya yaitu masih ada warga yang telah meninggal namun masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Kemudian, banyak banyak warga yang tidak menerima surat undangan untuk memilih di tempat pemungutan suara (TPS).

“Ketiga, ini karena minimnya sosialisasi terkait hak-hak warga untuk bisa memilih calon pemimpinnya menggunakan e-KTP. Jadi, ini merupakan kegagalan KPU DKI Jakarta dalam melaksanakan Pilkada Jakarta,” ujar Baco kepada wartawan, Rabu, 4 Desember 2024.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya