NASIONAL
NASIONAL

Makna Jokowi Sering Bertemu Prabowo dari Sisi Dramaturgi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Intensitas pertemuan Presiden ketujuh RI Joko Widodo dengan Presiden Prabowo Subianto, menyingkap makna hubungan Politik keduanya. Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dadang Rahmat, memandang pertemuan Jokowi dan Prabowo yang cukup sering usai helatan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, bisa dibaca melalui teori dramaturgi dalam Ilmu Komunikasi.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Dia menjelaskan, definisi dramaturgi dari kacamata Ilmu Komunikasi tidak selalu diartikan dramatik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

“Tapi paling tidak makna yang tampak terlihat gitu ya, makna yang bisa diinterpretasikan langsung dan juga yang makna yang bisa ada di belakang panggung,” ujar Dadang saat dihubungi RMOL, pada Selasa, 10 Desember 2024.

Berita Lainnya:
Polda Jatim Ungkap Kasus Judi Online Internasional, 6 Orang Ditangkap
ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Dadang mengungkapkan, makna yang bisa ditangkap langsung dari pertemuan Jokowi dan Prabowo, setidaknya berkaitan dengan hubungan dua tokoh tersebut.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Artinya mempunyai relasi yang kuat antara Pak Prabowo sebagai presiden sekarang dengan mantan presiden khususnya Pak Jokowi,” tutur Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Artinya relasinya kuat gitu kan, chemistry-nya kuat. Paling tidak itu yang diperlihatkan, makna silaturahmi politik itu menjadi sangat penting,” sambungnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan
Berita Lainnya:
Sudah Di-endorse RIDO Tetap Keok, Prabowo-Jokowi Disinyalir Bahas Skenario Pilkada Jakarta 2 Putaran

Untuk makna kedua yang dapat dilihat publik, lanjut Dadang, dapat dilihat lebih luas dari segi kebangsaan dan bernegara, mengingat keduanya merupakan tokoh politik nasional.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

“Dari pertemuan itu menunjukkan juga bahwa punya kesan sangat terbuka, untuk memberikan nilai-nilai positif. Artinya apa? Tidak ada konflik, tidak ada perbedaan, perbedaan yang berkaitan dengan hubungan keduanya,” jelas Dadang. 

“Dan itu bisa jadi baik secara umum dalam konteks politik, relasi politik seperti itu,” demikian Dadang. 

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya