BANDA ACEH – Kejamnya anak bos toko roti berinisial GSH yang membabi buta melakukan penganiayaan terhadap pegawai wanita berinisial D di Cakung, Jakarta Timur.Detik-detik penganiayaan GSH diceritakan secara detail oleh wanita berinisial D baru-baru ini, sangat kejam.
Semua bermula dari sang wanita yang sedang bekerja dengan temannya di toko roti tersebut pada Kamis, 17 Oktober 2024 lalu.
Beberapa saat kemudian, GSH yang merupakan pelaku sekaligus berstatus sebagai kepala cabang toko roti di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Memang GSH bukan merupakan kepala cabang dari toko roti di Cakung tetapi ia disebut kerap kali datang ke toko di sana.
GSH awalnya memesan makanan secara online saat berada di toko tersebut, saat makanan datang GSH menyuruh D mengambilkannya dan membawakan ke dalam kamar pribadinya.
Akan tetapi D sontak menolak perintah GSH tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu sama sekali di luar dari kewajibannya di toko.
Ditambah lagi, kata D, ia tidak suka dengan ucapan pelaku yang meminta korban mengambil pesanan tersebut karena seperti menyuruh seorang ‘babu’.
Apalagi D mengaku pada saat itu ia sedang mengerjakan tugas lain yang menurutnya lebih penting daripada suruhan anak bos tersebut.
Kesal dengan penolakan korban, GSH sempat mengadukannya kepada ibunya, tapi bukan dibela, sang ibu justru memarahi pelaku dengan mengatakan ‘punya kaki, jalan sendiri’.
Akhirnya GSH memaksa D untuk mengambil makanannya di luar sambil memarahinya, pelaku hanya ingin makanannya diambil oleh D bukan orang lain.
D terus menolak permintaan pelaku yang arogan, dan akhirnya pelaku melempari korban dengan patung batu dan kursi.
Menurut pengakuan D, ia menolak karena takut, dan merasa tersinggung karena pernah disebut miskin dan seperti babu. Ditambah memang itu bukan tugasnya.
Selain itu benda yang dilemar kepadanya ada meja bahkan hingga mesin ATM juga dilemparkan kepadanya.
Tindakan kekerasan itu disebut dilakukan oleh GSH selama berulang kali dan semua barang yang dilemparkan pelaku mengenai tubuh D.
Orang tua pelaku akhirnya meminta korban pulang karena pelaku sudah marah saat mengetahui tindakan sang anak.
Lebih lanjut, ternyata HP dan tas GSH sempat tertinggal di toko roti Cakung sehingga dia harus kembali mengambilnya.
Saat datang kembali, GSH menghajar D lagi dengan barang-barang yang ada sampai kepalanya terluka.
Pada akhirnya D berhasil melarikan diri, tapi sayangnya kondisinya sudah luka parah karena kepalanya sampai robek dilempari loyang kue.
Setelah itu, pelaku melarikan diri usai membuat tubuh korban penuh luka-luka dan lebam.
Polisi Naikkan Status Kasus Dugaan Penganiayaan Anak Bos Toko Roti ke Penyidikan
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengonfirmasi bahwa kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anak bos toko roti (GSH) di Penggilingan, Jakarta Timur, naik ke tahap penyidikan.
Gelar perkara telah dilakukan sampai ditemukannya indikasi tindak pidana yang diperbuat oleh GSH.
Telah ada empat orang yang dimintai keterangannya dalam kasus ini yaitu ada korban (wanita D), teman korban, orang tua korban dan GSH.
“Kami koordinasi dengan penyidik. Kita sudah meminta keterangan empat orang termasuk terlapor,” ujar AKP Lina Yuliana.