Gelar Doctor-nya Disebut Abal-abal, Richard Lee Minta Maaf: Aku Tak Tahu Track Record Kampus Itu

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH –  Richard Lee, dokter sekaligus pengusaha skincare, menanggapi tudingan bahwa gelar S3 yang diperolehnya dari Atlantic International University (AIU) adalah gelar yang “abal-abal”.Diketahui, Richard Lee mengenyam jenjang pendidikan S3 dengan gelar PhD di Atlantic International University, dan lulus pada 2021.

Belakangan gelar PhD Richard Lee ramai diperbincangkan warganet setelah sosok anonim dokter detektif atau doktif menyebut kampus Atlantic International University yang berada di Amerika tidak terdaftar di Negeri Paman Sam.

Dalam sebuah pernyataan, Richard Lee mengaku tidak mengetahui rekam jejak kampus tersebut saat memutuskan untuk melanjutkan studinya.

Richard menjelaskan bahwa ia mengambil program S3 dengan niat tulus untuk belajar lebih banyak tentang bisnis, terutama di masa pandemi Covid-19 ketika pendidikan jarak jauh menjadi pilihan utama.

“Aku S1 di Universitas Sriwijaya (lulus 2009), S2 di Respati Indonesia dengan gelar MARS (Manajemen Administrasi Rumah Sakit) (lulus 2013),” ujar Richard Lee seperti dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo, Senin (16/12/2024).

“Saat itu aku ingin lanjut belajar bisnis, dan karena pandemi, aku memilih kuliah online. Aku dapat kesempatan sekolah di Atlantic International University,” imbuh Richard Lee.

Richard Lee mengakui mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas, hingga menyelesaikan disertasinya dengan serius.

Namun, hingga momen kelulusan, Richard Lee tidak menyadari bahwa kampus tersebut memiliki reputasi yang dipertanyakan.

“Jujur sampai detik aku mau tamat, aku enggak tahu track record kampus itu. Aku dikasih kesempatan kuliah, tugas aku kerjain, disertasi selesai,” kata Richard Lee.

Richard Lee menyebut, meski gelar PhD-nya dipertanyakan kredibilitasnya, ia mengaku perannya dalam mengedukasi konsumen bukan karena hal tersebut.

“Tapi pertanyaannya, apakah orang pilih produk skincare aku karena aku punya gelar PhD atau karena edukasi dan kualitas produknya?” tambahnya.

Richard Lee membantah anggapan bahwa gelar PhD-nya digunakan untuk mempromosikan produknya. Menurutnya, fokus utama dalam bisnisnya adalah kualitas produk, bukan status akademik.

“Ada konsep di mana gelar PhD ini bisa digunakan untuk branding produk? Bisa, tapi aku enggak gunakan itu. Aku minta maaf kalau sekolahku kurang memuaskan orang, terutama para dokter, tapi niatku murni ingin belajar,” ungkapnya.

Richard menegaskan bahwa program S3 yang ia ambil adalah bidang bisnis, bukan kedokteran, sehingga tidak memengaruhi keahliannya sebagai seorang dokter.

Richard Lee juga meminta maaf kepada masyarakat jika pilihannya melanjutkan pendidikan di kampus tersebut dianggap tidak memenuhi ekspektasi publik.

Richard Lee dikenal sebagai dokter sekaligus pengusaha sukses di bidang perawatan kulit, dengan produk-produk skincare yang telah digunakan oleh banyak konsumen.

Namun, ia menegaskan bahwa kesuksesan tersebut bukan karena gelar akademik yang ia miliki, melainkan hasil kerja keras dan kualitas produk yang ia tawarkan.

Ada pun, Atlantic International University (AIU) adalah lembaga pendidikan jarak jauh yang berada di Hawaii, Amerika.

Berdasarkan situs resminya, lokasi Atlantic International University berada di Pioneer Plaza 900 Fort Street Mall 905 Honolulu, Hawaii.

Berdasarkan data, Atlantic International University tidak terdaftar di lembaga akreditasi Amerika.

Dalam laman resminya, Atlantic International University mengklaim mendapatkan akreditasi dari ASIC (Accreditation Service for International Schools, Colleges, and Universities) yang berbasis di Inggris.

Exit mobile version