Indikasi Makin Terang, KPK Tunggu Apa Lagi? Usut Pengondisian Lelang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi!
NASIONAL
NASIONAL

Indikasi Makin Terang, KPK Tunggu Apa Lagi? Usut Pengondisian Lelang Proyek Kereta Cepat Warisan Jokowi!

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pengamat hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menilai indikasi praktik tindak pidana korupsi dalam proses pemenang lelang proyek tender pengadaan jasa pengangkutan Electric Multiple Unit (EMU) atau rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh, makin terang.”Semua lelang itu harus bebas dari kepentingan. Jika ada indikasi pengkondisian agar pihak tertentu menang dalam sebuah proyek negara, itu sudah bisa dikualifikasikan sebagai perbuatan korupsi,” kata Fickar ketika dihubungi Inilah.com, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

ADVERTISMENTS

Ia mendesak aparat penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk segera mengusut dugaan praktik rasuah ini.

Berita Lainnya:
Misteri Hilangnya Nico Surya Usai Divonis Jadi Selingkuhan Paula Verhoeven, Apa yang Terjadi?

“Jika sudah ada indikasinya, baik berupa laporan, pengaduan, pengembangan, atau bahkan tertangkap tangan, KPK atau Kejaksaan bisa turun untuk menyelidiki dan menyidik. Jika ada oknumnya yang bermain, bisa juga diseret sebagai bagian dari pelaku korupsi,” ucapnya.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Sebelumnya, Investigator Penuntutan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memaparkan Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP) dalam sidang perdana perkara Nomor 14/KPPU-L/2024 terkait dugaan pelanggaran Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pengadaan Transportasi Darat untuk Pemasokan Electric Multiple Unit (EMU) pada Proyek Jakarta Bandung High Speed Railways Project.

Dalam LDP-nya, Investigator menduga telah terjadi persekongkolan dalam pemasokan unit kereta untuk proyek tersebut. Sidang yang digelar pada Jumat (13/12/2024) dipimpin oleh Ketua Majelis Aru Armando, dengan anggota majelis Budi Joyo Santoso dan Gopprera Panggabean di kantor KPPU Jakarta.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Mulut Berbusa, Oknum Polisi di Dumai Diduga Tewas Overdosis di Tempat Hiburan Malam

Perkara ini bermula dari laporan masyarakat yang melibatkan PT CRRC Sifang Indonesia sebagai Terlapor I (panitia tender) dan PT Anugerah Logistik Prestasindo sebagai Terlapor II (pemenang tender).

Dalam paparannya, Investigator Penuntutan menjelaskan sejumlah temuan yang mengarah pada persekongkolan, di antaranya:

-Terlapor I tidak memiliki peraturan tertulis yang baku terkait tata cara pemilihan penyedia barang dan/atau jasa.

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS