ACEH

Pemkab Aceh Besar Takziah dan Doa Bersama untuk Abu Madinah

BANDA ACEH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melakukan takziah dan doa bersama (samadiah) di kediaman Almarhum Tgk H. Muhammad Ismy Bin Ismail Abdullah atau yang lebih dikenal dengan sapaan Abu Madinah, di Dayah Terpadu Babul Maghfirah, Gampong Lam Alu Cut, Kecamatan  Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (17/12/2024) sore.

Kedatangan rombongan yang dipimpin Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan Sekretaris Daerah (Sekda), Sulaimi berserta Komandan Lanud Iskandar Muda Kolonel Pnb, Hartarno Edi Sasmoyo, beserta seluruh kepala OPD itu di Dayah Babul Maghfirah sekitar pukul 16.58 sore dan disambut langsung oleh Anak sulung Almarhum yaitu Tgk. Masrul Aidi, serta para santri dan masyarakat setempat.

Selanjutnya, Pj Bupati bersama rombongan langsung menggelar dzikir dan doa bersama (samadiah) untuk Almarhum Tgk H. Muhammad Ismy Bin Ismail Abdullah yang memimpin pembacaan doa bersama yaitu Tgk Sri Darmawan.

Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Muhammad Iswanto menyampaikan, secara pribadi dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengucapkan duka yang mendalam atas berpulangnya Almarhum Abu Madinah.

“Semoga Allah menempatkan beliau di Surga Jannatun Firdaus bersama Rasulullah SAW, karena saya meyakini bahwa almarhum merupakan salah satu ulama waratsatul anbiya’ yang berarti ulama pewaris para Nabi,” katanya.

Sementara itu, Tgk. Masrul Aidi, Lc selaku ahlul bait atau anak sulung dari Almarhum Abu Madinah menyampaikan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya Abu Madinah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

“Almarhum meninggal dunia pada hari Senin pada pukul 15.20 WIB, mudah-mudahan Almarhum berpulang ke rahmatullah dalam keadaan baik dan diridhai oleh Allah SWT,” ucapnya.

Selanjutnya, Masrul Aidi menyampaikan rasa syukur atas mendapatkan perhatian baik dari masyarakat, bahkan dari Pemimpin Aceh Besar yaitu Pj Bupati Muhammad Iswanto.

“Semalam Pak Pj langsung pulang dari Yogyakarta, setiba di Aceh, Pak Pj bersama Istri langsung ke kediaman untuk melakukan semayam Ayahanda kami dan ini sebuah kehormatan yang luar biasa bagi kami,” pintanya.

Ia menyebutkan, orang tua nya berpulang ke rahamatullah pada usia lebih kurang 75 tahun dan beliau sudah menetap di Aceh sejak tahun 1993 terhitung bulan September. Pada saat kembali dari Jakarta, beliau dan keluarga menetap di Gampong Dayah, Kecamatan Kuta Baro. Kemudian berpindah lagi ke Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam. Lalu beliau kembali berpindah dan menetap di Kecamatan Ule Kareng tempatnya di Dayah Babun Najah pada tahun 1994. Lalu, beliau kembali menetap di Kecamatan Cot Keueng pada tahun 1996 sampai sekarang hingga beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

“Maka dalam durasi yang panjang ini, tentu orang tua kami dalam berinteraksi, kadang ada salah ucap, salah bersikap ataupun dalam hal-hal yang lain. Maka, sebagai ahli waris Almarhum berkewajiban untuk memohon maaf atas kesalahan beliau semasa hidupna kepada semua yang hadiri pada hari ini,” ucap Masrul Aidi.

Turut hadiri, Pj Ketua TP-PKK Kabupaten Aceh Besar, Komandan Lanud Iskandar Muda, ketua MPU Aceh Besar dan Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).(**)


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya