NASIONAL
NASIONAL

Pertama Kali dalam Sejarah Partai Pecat Bekas Presiden

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pemecatan Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP menjadi peristiwa bersejarah dalam Politik Indonesia. Untuk pertama kalinya, seorang kader partai yang pernah menjabat sebagai Presiden  dipecat oleh partai yang mengusungnya.Pengamat Politik Rocky Gerung menilai pemecatan ini menjadi evaluasi moral dan etik sempurna yang dilakukan partai berlambang banteng moncong putih itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

“Dipecat artinya ada sesuatu yang buruk, ada hal yang dilanggar, dan tidak diterima sepenuhnya,” ujar Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Selasa 17 Desember 2024.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Rocky menyebut seandainya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengetahui karakter Jokowi sejak awal, maka ia tidak akan meloloskannya sebagai calon pemimpin. 

Berita Lainnya:
Pakar Koperasi: Bu Menkeu Berani Nggak Terapkan Pajak Harta?
ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Jokowi yang dipilih melalui sistem demokrasi selama 10 tahun, pada akhirnya dipecat oleh partainya sendiri,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Di akhir kepemimpinannya, Jokowi menunjukkan sifat aslinya yang ambisius dan rakus kekuasaan, antara lain dengan upaya memperpanjang masa jabatan, serta memuluskan jalan bagi anaknya menjadi calon wakil presiden melalui manipulasi konstitusi. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“PDIP telah membuat filter berlapis, tetapi pada akhirnya Jokowi dinyatakan cacat konstitusi, cacat demokrasi, cacat moral, bahkan cacat psikologi,” tegas Rocky.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Ia menyimpulkan bahwa pemecatan Jokowi adalah langkah tegas dan eksistensial dari PDIP.

Berita Lainnya:
Tulis Surat di Peringatan Hari HAM Dunia, Tom Lembong: Saya Rindu Kebebasan yang Dirampas dari Saya

Partai ini mungkin salah memilih Jokowi, tapi benar dalam mengambil keputusan untuk memecatnya.

“PDIP akan dicatat dalam sejarah sebagai partai yang salah dalam memilih orang tetapi benar dalam memecat presiden yang mereka pilih,” pungkasnya.

PDIP mengambil risiko dengan memecat sosok yang dua kali terpilih sebagai presiden, menunjukkan bahwa loyalitas terhadap partai dan nilai-nilai yang dijunjung lebih diutamakan dibandingkan sekadar prestasi elektoral.

Pemecatan Jokowi membuka babak baru dalam dinamika politik nasional, serta menjadi pelajaran penting bagi partai-partai politik dalam memilih dan mengevaluasi kadernya. 

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya