Secara terpisah, Kapolesta Barelang Kombes Pol Heribertus Ompusunggu mengonfirmasi mengenai penyerangan puluhan OTK terhadap warga Rempang itu.
Dia mengatakan penyerangan itu dipicu warga yang mengamankan salah satu orang yang hendak mengambil spanduk penolakan Tolak PSN Rempang Eco City.
“Kejadiannya [pencabutan spanduk] pada malam hari, pukul 11.30 [malam],” kata Heribertus kepada wartawan, Rabu petang.
Diduga para penyerang itu melakukan upaya balas dendam untuk rekannya yang diamankan warga.
Polisi memeriksa beberapa orang, termasuk warga. Selain itu, kata Heribertus, polisi meminta keterangan dari tenaga kesehatan terkait warga yang mengalami luka-luka.
“Kita dudukkan dulu permasalahannya, akan kita periksa satu – satu kita minta keterangan nanti dari kedokteran, visum yang terluka tersebut yang terkena sehingga kita kronologiskan dan kita gelar sehingga tidak simpang siur informasinya,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, kepolisian juga memastikan keamanan di kampung warga pulau Rempang kondusif pascapenyerangan OTK.
Dia menyebut, ada 70 orang personel dari Polresta dan 25 orang personel dari Kodim Batam mengamankan kampung warga di Pulau Rempang.
“Kondusif ya, sudah kita libatkan personel dari Polri ada 70, dari kodim ada 25 personel yang jaga secara pergantian,” Katanya.
Pantauan, CNNIndonesia.com di lapangan warga terlihat memperbaiki posko yang dibangun rusak.