NASIONAL
NASIONAL

Gempar Penyakit X di Kongo Renggut Ratusan Nyawa, Pandemi Jilid 2?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sebuah wabah penyakit misterius yang belum teridentifikasi, sementara disebut “Penyakit X,” telah menimbulkan kekhawatiran serius di tingkat global. Penyakit ini pertama kali dilaporkan di wilayah terpencil Republik Demokratik Kongo (DRC) pada akhir Oktober 2024. Hingga Desember, penyakit ini telah mengakibatkan 143 kematian dari total 394 kasus yang terkonfirmasi di zona kesehatan Panzi, provinsi Kwango, bagian barat daya negara tersebut.Gejala klinis utama yang dilaporkan mencakup demam, sakit kepala, batuk, kesulitan bernapas, anemia, serta gangguan pada fungsi paru-paru. Karakteristik penyakit yang belum teridentifikasi ini menyulitkan diagnosa dan pengobatan, sehingga mempercepat laju penyebarannya. Situasi ini menuntut respons cepat dari otoritas kesehatan nasional maupun internasional untuk menahan dampaknya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan tim ahli ke daerah terdampak untuk memberikan bantuan teknis dan logistik. Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, menyampaikan bahwa tim tersebut membawa peralatan diagnostik serta obat-obatan penting guna menganalisis sumber infeksi dan memberikan pengobatan darurat.

Berita Lainnya:
Harvey Moeis Dapat Rp 100 Juta per Bulan dari Bos Smelter: Anggap Uang Jajan
ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

“Seluruh upaya kami fokuskan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit, memahami pola penularannya, serta memastikan respons kesehatan yang efektif dalam waktu sesingkat mungkin,” ujar Matshidiso Moeti.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Sementara itu, laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) menyebutkan bahwa penyakit ini pertama kali ditemukan di provinsi Kwango yang berbatasan langsung dengan Angola. Wilayah ini memiliki akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan, sehingga memperburuk situasi.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Sebagai negara dengan jumlah penduduk besar dan mobilitas internasional yang tinggi, Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi masuknya Penyakit X. berkaca pada Pengalaman menghadapi pandemi Covid-19 menjadi pelajaran penting bahwa deteksi dini dan langkah pencegahan dapat mengurangi dampak penyebaran penyakit baru.

Berita Lainnya:
Ketua KSPI Sebut Kenaikan UMP 6,5% Berlaku untuk Semua Daerah di Indonesia
ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Pemerintah tidak boleh lengah dalam menghadapi ancaman ini, mengingat pengalaman pandemi Covid-19 yang menunjukkan pentingnya deteksi dini dan respons cepat terhadap wabah. Pengawasan di pintu masuk internasional seperti bandara, pelabuhan, dan pos lintas batas harus dilakukan secara ketat, khususnya terhadap pelaku perjalanan dari Afrika atau wilayah lain dengan risiko tinggi.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Kemunculan Penyakit X menjadi pengingat bahwa ancaman kesehatan global dapat berdampak pada negara mana pun, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan agar penyakit ini tidak masuk dan menyebar di wilayah nasional. Langkah-langkah seperti memperketat pengawasan di pintu masuk internasional dan memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di seluruh daerah harus menjadi prioritas utama pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53
Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya