NASIONAL
NASIONAL

Sangat Tipis Kemungkinan Demokrat Tampung Jokowi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Peluang Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi bergabung dengan Partai Demokrat usai dipecat dari PDIP dikomentari mantan Jurubicara Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal.Meskipun bukan kader Partai Demokrat, Dino yang merupakan political science menilai kemungkinan tersebut sangat kecil, hanya 0,01 persen.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Dino membeberkan, setidaknya ada tiga alasan utama yang membuat Demokrat kemungkinan besar tidak akan menerima Jokowi. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Pertama, tindakan Jokowi yang dianggap cuek atau membiarkan upaya pengambilalihan Partai Demokrat beberapa waktu lalu oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) saat itu, Moeldoko.

Berita Lainnya:
Wakil Bupati Maros Suhartina Positif Narkoba, BNN Minta Segera Direhabilitasi
ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Moeldoko berupaya membegal atau mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jokowi dinilai bersikap pasif terhadap tindakan tersebut.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Trauma dari upaya Istana yang dengan kasar coba menggulingkan Ketum Demokrat tahun 2021 masih membekas dalam,” kata Dino lewat akun X miliknya, Kamis 19 Desember 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Kedua, Dino menyebutkan bahwa Demokrat akan mempertimbangkan loyalitas Jokowi. Jika Jokowi tega “menyakiti” PDIP, partai yang telah membesarkannya sejak menjadi Wali Kota Solo hingga Presiden, Demokrat akan lebih khawatir menghadapi potensi serupa.

Berita Lainnya:
Dua Kali Mangkir, KPK Masih Cari Keberadaan Sahbirin Noor
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kalau Jokowi bisa tega menyakiti PDIP, apalagi terhadap parpol lain,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Ketiga, perbedaan etos Politik antara SBY dan Jokowi juga menjadi faktor krusial. Walaupun keduanya pernah berada dalam satu koalisi, Dino menilai gaya politik SBY sangat berbeda dari Jokowi, sehingga tidak memungkinkan adanya keselarasan dalam visi dan misi.

“Walaupun satu koalisi, etos politik SBY sangat beda dari Jokowi,” pungkas Dino.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya