BANDA ACEH – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas sikap tegasnya terhadap para koruptor di Indonesia. Ia mendukung penuh himbauan Prabowo agar para koruptor segera bertobat dan mengembalikan uang yang telah mereka curi.“Kami harapkan para koruptor mengikuti sepenuhnya himbauan Presiden Prabowo ini secepatnya. Jika tenggat waktu yang diberikan sudah terlewati, maka beliau tentu tidak akan segan-segan menyeret mereka ke pengadilan dengan hukuman yang berat, termasuk perampasan semua harta yang diperoleh secara tidak sah,” ujar Anwar Abbas dalam keterangannya kepada inilah.com, Jumat (20/12).
Sikap Tegas Terhadap Aparatur Negara
Selain mengimbau koruptor, Anwar Abbas juga meminta Presiden Prabowo untuk bersikap tegas terhadap aparatur negara yang terlibat dalam praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ia menegaskan bahwa tindakan tegas seperti pemecatan dan proses hukum harus dilakukan demi menciptakan pemerintahan yang bersih.
“Jika ada aparatur negara yang tidak mengindahkan peringatan, Presiden harus tegas memecat dan menyeret mereka ke pengadilan. Ini penting untuk membersihkan negeri dari praktik KKN dan menciptakan kemakmuran bagi rakyat seperti amanat konstitusi,” lanjutnya.
Kesempatan Bertobat bagi Koruptor
Sebelumnya, dalam pidatonya di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu (18/12), Presiden Prabowo memberikan kesempatan kepada koruptor untuk bertobat dengan syarat mengembalikan hasil curian kepada negara. Ia juga mengizinkan pengembalian dilakukan secara diam-diam demi mendorong koruptor untuk segera bertobat.
“Hei para koruptor, kalau kau kembalikan yang kau curi, mungkin kita maafkan. Tetapi kembalikan dong, nanti kita beri kesempatan cara mengembalikannya,” ujar Prabowo.
Namun, ia menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil jika para koruptor tidak mengindahkan peringatan tersebut.
“Kalau kau bandel terus, apa boleh buat, kita akan menegakkan hukum,” kata Prabowo.
Peringatan kepada Aparatur Negara
Prabowo juga memberikan peringatan keras kepada aparatur negara untuk tetap setia kepada rakyat dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Ia mengingatkan mereka untuk taat hukum dan menunaikan kewajiban kepada bangsa.
“Kalau kau setia kepada rakyat, ayo! Kalau tidak, percayalah, saya akan bersihkan aparat Republik Indonesia,” tegasnya.