3 Pernyataan Keras Megawati Jika Benar Hasto Ditersangkakan KPK

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berulang kali menyatakan akan bereaksi keras jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nantinya menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.Dalam beberapa kesempatan, Presiden RI ke-5 itu bahkan mengultimatum agar penegaan hukum di KPK tidak Politik, dan bakal pasang badan jika Hasto ditangkap KPK.

ADVERTISEMENTS
ad48

Diketahui, kabar penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka mencuat melalui beredarnya surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (sprindik) dengan nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tanggal 23 Desember 2024.

Hasto dijadikan sebagai tersangka oleh KPK melalui gelar perkara atau ekspose pada 20 Desember 2024 atau hari yang sama dengan serah terima jabatan (sertijab) pimpinan baru KPK.

ADVERTISEMENTS

Dalam Sprindik disebutkan bahwaHasto bersama-sama dengan Harun Masiku sebagai pihak pemberi suap kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

1. Ancam Geruduk KPK

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan akan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditangkap dan ditahan KPK.

ADVERTISEMENTS

Demikian disampaikan Megawati di acara peluncuran dan diskusi buku ‘Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis’, Kamis, 12 Desember 2024. 

Menurut Megawati, sebagai ketua umum wajib bertanggungjawab terhadap para kader partainya. Termasuk jika nantinya Hasto ditersangkakan dan ditangkap, maka Ia akan turun tangan ke KPK.

ADVERTISEMENTS

“Saya bilang, kalau kau itu ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum. Bertanggung jawab kepada warga saya. Dia adalah sekjen saya,”  tegas Megawati

2. Tantang Penyidik KPK

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menantang penyidik KPK yang memeriksa Sekjen Hasto Kristiyanto untuk bertemu dan menghadapinya. Hasto bahkan sempat diminta menyebutkan siapa penyidik yang memeriksanya di KPK.

ADVERTISEMENTS

Megawati menyampaikan hal tersebut saat menyampaikan pidato politik di acara pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025, Jumat, 5 Juli 2024.

 

“Ibu bilang yang manggil Hasto namanya AKBP Rossa. Tulis tuh. Alay, berani nulis tuh gue angkat tangan sama wartawan. Enak saja, memang siapa dia (Kompol Rossa)?,” kata Megawati.

ADVERTISEMENTS

AKBP Rossa yang dimaksud Megawati adalah AKBP Rossa Purbo Bekti, salah satu Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) di KPK. Megawati tak gentar bertemu dan menghadapi AKBP Rossa. 

“Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho. Kok enggak diaku loh!, kata Megawati.

Megawati mengaku tak gentar meskipun harus bertemu penyidik KPK AKBP Rossa. “Gile, orang KPK yang bikin itu saya. Gile deh. Panggil dia aja, pangkatnya apa? Apa ini baru letkol saja, belum jenderal,” kata Megawati. “Saya panglima tertinggi (sebagai presiden saat itu), yang misahin polisi (dari ABRI) itu saya. Keren lho, saya ini,” imbuhnya

3. Senggol Kapolri 

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengancam akan mendatangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jika Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ditangkap oleh aparat. 

Hal tersebut diungkap Megawati dalam pidato politiknya di Mukernas Partai Perindo di INews Tower, Jakarta Pusat pada Selasa, 30 Juli 2024. Selain di KPK, Hasto sempat dipanggil oleh Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong pada awal Juni lalu.

“Jadi saya bilang sama Hasto, ‘udah enggak usah takut, nanti kalau kamu diambil (ditangkap), aku pergi ke Kapolri’, aku bilang gitu,” ujar Megawati. 

ADVERTISEMENTS

Megawati menegaskan dirinya selalu mengajarkan seluruh kader agar menegakkan kebenaran. Ia juga yakin Kapolri tidak akan bisa bicara apabila didatanginya. Dia mengaku bingung, karena PDIP seperti diganggu. 

“Mbok saya kan selalu mengajarkan kebenaran is kebenaran. Saya sampai tanya. Saya kan nanya sama ahli tata negara, pengacara, sebenarnya salah saya ini opo toh. Coba pikir, coba kalau bisa. Tapi mau ngambil saya pada enggak berani. Jadi yang sasarannya di sekeliling saya gitu loh,” kata dia.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Exit mobile version