BANDA ACEH – Keberadaan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto masih misterius usai diumumkan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan kasus suap Caleg PDIP Harun Masiku.
Namun, rupanya Hasto Kristiyanto telah meninggalkan rumah pribadinya di Kota Bekasi, Jawa Barat menuju Solo, Jawa Tengah, beberapa jam sebelum pimpinan KPK mengumumkan dirinya sebagai tersangka, pada Selasa kemarin (24/12/2024).
Pantauan Tribunnews.com sejak Rabu (24/12/2024) siang, rumah pribadi Hasto di Taman Villa Kartini, Blok G3, Nomor 18, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, tampak sepi.
Namun, ada satu unit mobil Lexus hitam terparkir di bagian depan rumah Hasto.
Selain itu, rumah dari orang kepercayaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu juga dijaga sejumlah anggota Satgas Cakra Buana, organisasi sayap PDIP.
Seorang anggota Satgas Cakra Buana yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Hasto dan istri, Maria Stefanie Ekowati, telah meninggalkan rumah sejak Selasa (24/12/2024) pagi atau beberapa jam sebelum pihak KPK mengumumkannya sebagai tersangka.
Diketahui, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengumumkan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka pada Selasa petang kemarin.
Anggota Satgas itu menyebut, Hasto dan istri meninggalkan rumah untuk mudik dan merayakan Natal di kampung halaman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo. Diketahui Hasto Kristiyanto dan istri beragama Katolik.
Senin pagi itu, keduanya tidak langsung menuju ke Solo dan Yogyakarta, melainkan merapat terlebih dahulu ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, terlebih dahulu.
“(Hasto) lagi ke luar kota, ya untuk Natal. Bapak kan asli Yogyakarta dan ibu (Maria Stefani) Solo. Berangkat dari sini Senin pagi ke kantor (DPP PDIP) dulu, baru setelah itu langsung terbang (naik pesawat),” ujar anggota Satsgas Cakra Buana tersebut kepada Tribunnews.com.
Hal senada disampaikan anggota Satgas Cakra Buana lainnya.
Menurutnya, Hasto dan istri pergi dari rumah untuk merayakan Natal di kampung halaman istri, yakni Solo, Jawa Tengah. Namun, diketahui kediaman mertua Hasto atau orang tua istrinya yakni di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Ia juga menyebut Hasto dan istri mampir ke Markas PDIP di Menteng sebelum berangkat menuju Solo.
“Bapak (Hasto) kan Yogyakarta, Ibu (Maria) Solo. Mungkin dari Yogyakarta akan ke Solo juga,” ungkap anggota Satgas Cakra Buana berambut pelontos itu.
Anggota Satgas Cakra Buana itu kemudian mengungkapkan pesan Hasto sebelum pergi meninggalkan rumah.
Dia hanya minta para anggota Satgas Cakra Buana untuk menjaga dan memberi makan dua ekor anjing peliharaannya.
“Anjingnya (peliharaan Hasto) ada dua, kecil-kecil. Iya (Hasto bilang ke anggota Satgas) ‘tolong dikasih makan, diperhatiin’,” ungkapnya.
Anggota Satgas Cakra Buana itu tidak mengetahui lebih lanjut mengenai jenis dari anjing-anjing peliharaan Hastom ia hanya menyebut, anjing-anjing tersebut bertubuh kecil.
Adapun, katanya, keluarga Hasto memang telah menyiapkan pakan untuk anjing-anjingnya tersebut. Di antaranya, pakan khusus anjing dalam kemasan sachet dan karung.
Pakan untuk anjing-anjing peliharaan Hasto diletakkan di bagian teras rumah. Sehingga, anggota Satgas Cakra Buana yang berjaga di lokasi dapat dengan mudah untuk memberikan makan kepada anjing-anjing tersebut.
“(Pakan anjing Hasto) ada yang (kemasan) sachet, ada yang karungan. Jadi, pesannya jangan lupa dikasih makan. Ya (kasih makan anjing) pagi, siang, sore, malam,” tuturnya.
Dijaga 10 Anggota Satgas
Pantauan Tribunnews pada Rabu (25/12/2024), rumah Hasto Kristiyanto di Kota Bekasi tampak sepi.
Pagar besi putih bermotif bunga-bunga warna emas di rumah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, tampak tertutup rapat, pada Rabu (25/12/2024).
Begitu juga dengan pintu kayu warna cokelat yang menuju ke dalam bagian rumah, yang tidak terbuka sedikit pun.
Pintu tersebut terbentuk dari dua daun pintu. Masing-masingnya berbentuk persegi panjang yang dipasang vertikal.