BANDA ACEH – Direktur Trust Indonesia Ahmad Fadhli menilai sudah saatnya PDIP melakukan regenerasi kepemimpinan dalam kongres yang rencanya digelar April 2025. Gaya konvensional yang selama ini dilakukan partai banteng moncong putih, tak lagi cocok dengan milenial dan generasi Z.
“Apalagi tidak bisa dipungkiri, pemilu saat ini didominasi kelompok pemilih gen Z dan milenial. Metode kampanye yang tidak cocok serta pola dan gaya konvensional tidak akan laku di wilayah kelompok pemilih ini,” kata Fadhli kepada Inilah.com, Minggu (5/1/2025).
Menurut dia, saat ini sudah waktunya PDIP untuk memberikan tongkat estafet kepemimpinan baru. Mengingat juga umur Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum yang sudah tidak muda.
“Gaya dan metode Mega sudah tidak relate atau sesuai dengan realitas gen Milenial dan Z,” kata dia.
Lebih lanjut, Fadhli menilai sosok yang akan menggantikan Mega diperkirakan akan tetap berasal dari trah Soekarno.
“Karena figur Bung Karno yang dianggap mampu menjadi pemersatu faksi-faksi yang ada di dalam PDIP,” sebut Fadhli.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga sempat berbicara soal siapa kandidat ketua umum baru banteng moncong putih.
Megawati diakui memang calon terkuat untuk menjabat kembali, akan tetapi Bintang tak menampik bisa saja ada calon lain yang akan muncul pada kongres yang rencananya diselenggarakan April 2025.
“Itu kan tergantung PDI Perjuangan kan sangat demokratis. Nanti deh, itukan proses kalau saya jawab sekarang kan itu dalam proses,” kata dia di kantor DPD PDIP Bali, dikutip di Jakarta, Sabtu (27/12/2024).
“Kita sangat demokratis, mulai dari anak ranting, ranting, PAC, DPC, DPD kayak gitu semua prosesnya,” kata dia lagi.
Sosok Megawati memang tak tergantikan di PDIP, dia perekat di internal. Akan tetapi zaman sudah berubah, gaya berpolitik Megawati dan orang-orang di sekitarnya dinilai beberapa kalangan sudah tidak related dengan situasi terkini.
