Apple Siap Bangun Pabrik di Batam, Rosan Beri Sinyal iPhone 16 Bisa Masuk Indonesia
GADGETTEKNOLOGI

Apple Siap Bangun Pabrik di Batam, Rosan Beri Sinyal iPhone 16 Bisa Masuk Indonesia

ADVERTISMENTS
Gampong Ramadhan in Action Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Nasib iPhone 16 di Tanah Air disinyalir mulai memasuki titik terang. Produk terbaru dari Apple ini diperkirakan segera bisa dijual di Tanah Air setelah terjalinnya kesepakatan investasi besar dengan pemerintah Indonesia.Terbaru, Wakil Presiden Global Policy Apple, Nick Amman dan tim telah datang ke Indonesia pada Selasa 7 Januari 2025 dengan membawa kesepakatan investasi senilai 1 miliar Dolar AS atau setara Rp16 triliun.

ADVERTISMENTS

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani membeberkan bahwa investasi tersebut berbentuk kesepakatan pembangunan pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau yang ditargetkan rampung pada 2026 mendatang.

Berita Lainnya:
Gantikan Satryo sebagai Mendikti, Ternyata Segini Harta Kekayaan Brian Yuliarto

“Pokoknya kita target 2026 awal selesai. Dan rencananya 65 persen dari kebutuhan AirTag globalnya dan AirTag-nya Apple, 65 persen akan dari pabrik (di Batam) tersebut,” kata Rosan saat ditemui di Gedung BKPM, Jakarta Selatan, dikutip Rabu 8 Januari 2025.

ADVERTISMENTS

Kesepakatan ini disebut menjadi salah satu pintu masuk bagi Apple untuk menjual produknya, khususnya iPhone 16. 

Namun, ketika ditanya mengenai nasib iPhone 16, Kepala BKPM itu tidak menjawab dan hanya memberikan sinyal dengan mengacungkan jempol sambil tersenyum dan berjalan menuju mobilnya.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Earn $100,000 a day, DNMIner: Leading the future of fast Bitcoin mining

Untuk diketahui, sejak akhir Oktober 2024 pemerintah telah melarang penjualan iPhone 16 di Indonesia akibat belum terpenuhinya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Sementara itu ketika ditanya terkait persoalan komposisi TKDN untuk produk-produk Apple, Rosan menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut ke Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. 

“Silahkan tanya Menperin, bukan domain saya,” tuturnya.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS