BANDA ACEH – Sebanyak 440 ekor hewan ternak di Kota Langsa dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Wabah ini menyerang sejumlah kandang ternak milik warga di beberapa gampong, seperti disampaikan Kepala Bidang Peternakan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kota Langsa, drh. Silga.
“Kami telah melakukan pendataan terhadap hewan ternak sapi di beberapa lokasi milik masyarakat. Saat ini, sebanyak 440 ekor terjangkit, 23 di antaranya mati, 13 dipotong paksa, dan 332 lainnya telah dinyatakan sembuh,” ujar Silga pada Kamis (9/1/2025).
Menurut Silga, penyebaran PMK di Kota Langsa diduga dipicu oleh interaksi dengan ternak yang terkontaminasi virus, terutama dari luar daerah.
“Kota Langsa sebelumnya sudah lama bebas dari kasus PMK. Namun, ternak dari luar kota yang masuk ke wilayah ini menjadi salah satu faktor penyebarannya, ditambah faktor cuaca,” jelasnya.
Langkah Pencegahan dan PenangananUntuk mencegah penyebaran yang lebih luas, pihak dinas telah melakukan sejumlah langkah mitigasi, termasuk penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak masyarakat, edukasi kepada peternak, dan pengawasan lalu lintas ternak di wilayah tersebut.
“Selain itu, hewan yang terjangkit PMK mendapatkan pengobatan dari petugas dinas agar tidak menularkan penyakit ke ternak lainnya,” tambahnya.
Pemerintah Kota Langsa terus mengimbau para peternak untuk memperketat pengawasan terhadap hewan ternak mereka serta mematuhi prosedur kesehatan ternak yang telah ditetapkan. Upaya ini diharapkan dapat segera mengendalikan wabah dan mencegah kerugian lebih besar bagi para peternak di Langsa.[]