NASIONAL
NASIONAL

Niatnya Mau Curhat, Siswa SMP di Grobogan Ini Malah Diajak ‘Bercocok Tanam’ oleh Bu Guru

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Seorang guru perempuan berinisial ST (35) di salah satu SMP di Grobogan menjadi sorotan setelah diduga melakukan tindakan asusila terhadap seorang siswa laki-laki berinisial Y. Kasus ini terungkap setelah warga memergoki keduanya dalam situasi yang mencurigakan pada akhir 2023.Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan, Ipda Yusuf Al Hakim, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat Y sering curhat kepada gurunya, ST, terkait masalah keluarga. Y tinggal bersama kakeknya yang kerap memarahinya, sehingga ia merasa tertekan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Terima Kash dari Bank Aceh Syariah Selama Tahun 2024

“Korban tinggal bersama kakeknya dan sering mengeluhkan hal itu kepada gurunya. ST kemudian mengajak korban tinggal di rumahnya. Bahkan, ia mencarikan tempat kos untuk korban dan menanggung biayanya,” ungkap Yusuf, seperti dilansir Pojokbaca.id dari Detik.com, Rabu (8/1/2025).

Namun, selama tinggal bersama ST, Y justru menjadi korban tindakan tak pantas. Yusuf menuturkan, warga sempat memergoki keduanya bersama di kamar mandi rumah ST pada November 2023. Penggerebekan ini menjadi titik awal pengungkapan kasus.

ADVERTISEMENTS
Mengenang dan Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh dari Bank Aceh Syariah

Nur, salah satu tetangga ST, menceritakan bahwa ia beberapa kali melihat Y mengunjungi rumah ST. Menurutnya, Y sering masuk melalui pintu belakang rumah guru tersebut. Namun, kejadian yang paling mencurigakan adalah saat Nur melihat ST dan Y masuk ke kamar mandi bersama.

“Waktu itu saya mau wudu, lalu melihat mereka berdua masuk ke kamar mandi. Posisi kamar mandi terpisah dari bangunan utama rumah,” kata Nur, Jumat (10/1/2025).

Beberapa hari setelah kejadian itu, warga mendatangi rumah ST dan memergoki keduanya di kamar mandi. Mereka kemudian diminta keluar dan dibawa ke rumah kepala dusun untuk dimediasi.

“ST keluar dengan mengenakan handuk, sementara Y memakai sarung. Saat itu, warga memutuskan untuk melakukan mediasi dan memberi peringatan kepada ST agar tidak mengulangi perbuatannya,” ujar Nur.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Kepala Dusun Pengkol, Supar, menjelaskan bahwa mediasi antara ST dan keluarga korban dilakukan pada akhir 2023. Dalam mediasi tersebut, ST mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun, ST diduga melanggar janji itu.

“Setelah mediasi pertama, masyarakat dan tokoh desa memberi kesempatan kepada ST. Sayangnya, ia kembali melakukan hubungan tak pantas dengan korban,” kata Supar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Akibat pelanggaran tersebut, ST akhirnya diberhentikan dari sekolah tempatnya mengajar. Kepala sekolah SMP tempat ST bekerja, Eko, membenarkan bahwa pihaknya mengambil keputusan tegas untuk memecat ST pada 23 Desember 2023.

“Kami tidak bisa mentolerir tindakan seperti itu. Keputusan ini juga diambil untuk menjaga kredibilitas sekolah,” jelas Eko.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Setelah kejadian, Y dikirim ke sebuah pondok pesantren untuk menjalani terapi psikologis. Pengasuh pesantren, Ahmad Gufron, mengatakan bahwa korban tiba dalam kondisi pendiam dan cenderung tertutup. Namun, setelah beberapa bulan menjalani terapi, kondisi Y mulai membaik.

“Awalnya dia sangat pendiam dan sulit berinteraksi. Sekarang, dia sudah mulai terbuka, ikut kegiatan belajar, dan bersosialisasi dengan teman-temannya,” ujar Ahmad.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Terapi di pondok pesantren ini diharapkan dapat memulihkan kondisi psikologis korban agar ia dapat menjalani kehidupan secara normal. Keputusan untuk mengirim Y ke pesantren juga mendapat dukungan dari keluarga dan tokoh masyarakat.

Ipda Yusuf Al Hakim menyampaikan bahwa polisi telah berkomunikasi dengan keluarga korban untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Saat ini, keluarga korban diketahui berada di luar kota.

“Kami sudah menghubungi orang tua korban yang berada di Boja, Kendal. Kami menunggu mereka untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini,” ujar Yusuf.

Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama karena melibatkan seorang guru yang seharusnya menjadi panutan. Aparat kepolisian berkomitmen untuk menangani kasus ini secara tuntas demi memberikan keadilan bagi korban.***

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya