AMERIKAINTERNASIONAL

5 Teori Konspirasi Penyebab Kebakaran Los Angeles, Adakah yang Benar?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sejumlah teori konspirasi muncul sebagai penyebab kebakaran besar di Los Angeles (LA), negara bagian California, Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Terima Kash dari Bank Aceh Syariah Selama Tahun 2024

Kebakaran tersebut sejauh ini telah menewaskan 24 orang menurut laporan CBS News pada Minggu (12/1/2025) malam waktu setempat atau Senin (13/1/2025) waktu Indonesia.

Kebakaran LA terjadi di sejumlah titik. Menurut laporan terbaru, si jago merah menghancurkan 12.000 bangunan dan berdampak lebih dari 60 mil persegi (sekitar 15.539 hektare). Sebanyak 150 ribu orang juga harus mengevakuasi diri.

ADVERTISEMENTS
Mengenang dan Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh dari Bank Aceh Syariah

Konspirasi Kebakaran Los Angeles

Kebakaran di LA menjadi peristiwa besar. Banyak yang mengaitkan bencana ini dengan sejumlah konspirasi. Tak sedikit yang berpendapat jika kebakaran di LA terjadi karena kesengajaan hingga hukum karma. Apa saja konspirasinya?

1. Agenda LA Smart City

Agenda LA Smart City jadi salah satu konspirasi yang diduga kuat penyebab kebakaran besar di wilayah negara bagian California itu. Konspirasi ini telah ramai beredar di media sosial (medsos), yang menyebutkan bahwa membangun kota baru akan lebih mudah jika bangunan lama telah dihancurkan.

Berdasarkan dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2020, smart city atau People-Smart Sustainable Cities merupakan kota inovatif yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana lain untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi operasi dan layanan perkotaan, dan daya saing.

Menurut Metro, PBB sendiri belum menjadikan smart city sebagai bagian pasti dari agenda 2030, bertentangan dengan klaim dalam konfirmasi. Sedangkan lembaga nirlaba pencari fakta, Politifact juga memberi sanggahan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Setelah diselidiki, Politifact menyebutkan, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa Los Angeles atau wilayah lain di AS harus dihancurkan untuk membangun smart city.

2. Teori DEW

Directed Energy Weapon (DEW) alias serangan senjata terarah, jadi konspirasi lain dalam kebakaran di LA. Serangan itu diduga memiliki motif untuk mengganggu masyarakat, serta mengikis identitas nasional.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Selain itu, menurut , DEW juga berkaitan dengan konsep “15-minute cities” atau sebuah konsep perencanaan kota yang dirancang untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari dalam jarak dekat.

Teori ini diperkuat setelah munculnya video muncul di internet, yang memperlihatkan sebuah objek tak dikenal terbang di langit selama kebakaran. Teori tersebut diperkuat dengan masih cukup kokoh, sedangkan obyek lain seperti mobil dan rumah, terbakar.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Akan tetapi, menurut para ahli, pohon seperti palem mampu bertahan hidup dari kebakaran hutan karena kulitnya yang tebal dan kadar air yang tinggi. Selain itu, sebagian besar panas kebakaran hutan terjadi di permukaan tanah, sehingga tidak mengenai bagian atas pohon.

3. Ulah Tokoh Politik

Teori konspirasi tentang kebakaran di LA, juga mengarah pada sejumlah tokoh politik. Nama yang tertuduh itu seperti Gubernur California Gavin Newsom dan Presiden AS Joe Biden. Kebakaran disebut merupakan salah satu bagian agenda pembangunan rel kereta api cepat yang didanai China..

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Teori ini masih terkait dengan konsep 15-minute cities. Disebutkan, bahwa kebakaran bisa cepat menyebar, karena beberapa hidran di wilayah tersebut sengaja dinonaktifkan untuk mencegah upaya pemadaman kebakaran. Namun ihwal hal tersebut, telah dibantah salah satunya oleh sheriff LA, Robert Luna.

4. Azab Palestina

Teori konspirasi lain, menyebutkan kebakaran di AS merupakan karma karena negara tersebut mendukung Israel. Seperti diketahui, Israel melancarkan serangan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban di Gaza, Palestina.

Serangan Israel untuk Gaza, selama Oktober 2023-Juni 2024 dilaporkan menewaskan 37.877 orang menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. Dan hingga 2024 ini, menurut jurnal The Lancet dari sejumlah lembaga, korban di Palestina berkisar 55.298 hingga 78.525 jiwa.

“Perkiraan angka kematian terbaik menurut penelitian tersebut adalah 64.260, yang berarti Kementerian Kesehatan telah melaporkan jumlah kematian yang sebenarnya hingga saat itu sebesar 41 persen,” tulis Al Jazeera, Jumat (10/1/2025).

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya