BANDA ACEH – Ratusan orang disebut mengawal Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Suasana ratusan orang yang mengikuti Hasto Kristiyanto di depan KPK itu diungkapkan Jubir PDIP Guntur Romli pada Senin (13/1/2025).
Guntur Romli membagikan video ratusan orang yang mengantarkan Hasto Kristiyanto saat hendak diperiksa KPK.
Politisi PDIP itu mengklaim bahwa ratusan orang tersebut merupakan spontanitas massa yang memberikan dukungan terhadap elit PDIP tersebut.
“Suasana Hasto Kristiyanto keluar dari Gedung KPK setelah pemeriksaan berjalan menuju bus bersama Tim Hukum dan spontanitas massa yang menunggu dan memberikan dukungan,” jelasnya.
Sementara itu dari tayangan Tribunnews.com terlihat sejumlah pria memakai baju hitam menghampiri Hasto Kristiyanto saat sampai di KPK.
Mereka terlihat mencium tangan Hasto Kristiyanto yang baru saja turun dari bus rombongan.
Sebelumnya Hasto Kristiyanto membawa rombongan satu bus menghampiri Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2025).
Dari video terlihat sebuah bus ¾ mendatangi Gedung KPK. Bus bertuliskan Mahardhika berwarna merah putih itu kemudian melipir di luar Gedung KPK.
Kemudian Hasto Kristiyanto dan rombongan pun terlihat turun dari bus.
Hasto terlihat didampingi kuasa hukumnya Ronny Talapessy.
Elit PDIP itu juga langsung disambut sejumlah pria yang diduga kader PDIP.
Adapun yang turun dari bus ¾ yang membawa Hasto Kristiyanto mayoritas merupakan kuasa hukum yang juga kader PDIP seperti Guntur Romli.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memilih bungkam ketika ditanya wartawan terkait kesiapannya jika ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini, Senin (13/1/2025).
Pertanyaan itu dilontarkan awak media pada sesi akhir pernyataan yang sedang disampaikan Hasto Kristiyanto di hadapan para jurnalis.
Namun, Hasto Kristiyanto memilih tidak menjawab pertanyaan itu dan lebih memilih untuk memasuki Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, bersama puluhan pengacara yang mendampinginya.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Hasto Kristiyanto menyatakan telah siap secara formil dan materiil terhadap kasus yang tengah dihadapinya.
Hasto bahkan membawa dua nama presiden RI, yakni Soekarno dan Megawati Soekarnoputri.
“Terhadap seluruh resiko-resiko perjuangan dengan nilai-nilai tadi, tentu sekiranya membawa suatu konsekuensi-konsekuensi khusus, kami diajarkan oleh Bung Karno, oleh Ibu Mega, bahwa perjuangan memerlukan suatu pengorbanan terhadap cita-cita,” kata Hasto.
“Itu lah yang diajarkan kepada kami, sehingga kami hadir dengan penuh tanggung jawab, dan siap mengikuti seluruh proses hukum,” sambungnya