2. Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk Rakyat
Islam mengajarkan bahwa kekayaan alam adalah milik bersama dan harus dikelola oleh negara untuk kepentingan rakyat, bukan untuk dijual ke swasta atau asing. Dengan begitu, hasil dari sumber daya alam bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, misalnya dengan menyediakan pendidikan gratis, layanan kesehatan berkualitas, serta infrastruktur yang memadai.
3. Pendidikan yang Mencetak SDM Unggul
Berbeda dengan sistem pendidikan kapitalisme yang lebih berorientasi pada penciptaan tenaga kerja murah bagi korporasi, sistem pendidikan dalam Islam dirancang untuk mencetak SDM yang berkualitas, beriman, dan siap membangun peradaban. Pendidikan bukan sekadar alat untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi sebagai bagian dari tanggung jawab negara dalam membangun generasi yang kuat dan mandiri.
4. Kehidupan yang Adil dan Sejahtera
Islam menjamin kehidupan yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyat, tanpa membedakan kaya atau miskin. Tidak ada kesenjangan ekonomi yang tajam seperti dalam kapitalisme. Setiap individu berhak mendapatkan akses yang sama terhadap kebutuhan dasar, baik itu pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan ekonomi.
Khilafah: Jalan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik
Kalau kita benar-benar ingin keluar dari lingkaran kesenjangan ekonomi dan ketidakadilan sistem yang ada saat ini, maka solusinya bukan sekadar “kabur” ke luar negeri, tetapi berjuang untuk menegakkan sistem yang benar, yaitu Islam.
Hanya dalam sistem Khilafah setiap individu akan mendapatkan haknya secara adil, pendidikan berkualitas akan diberikan kepada seluruh rakyat, dan negara akan bertanggung jawab penuh dalam menciptakan kesejahteraan. Bukan rakyat yang dipaksa bertahan hidup sendiri, tetapi negara yang wajib memastikan kesejahteraan mereka.
Jadi, daripada sibuk ikut tren **#KaburAjaDulu**, kenapa kita tidak fokus untuk memperjuangkan sistem yang benar agar tidak ada lagi generasi yang merasa ingin kabur dari negerinya sendiri? Inilah saatnya kita berpikir lebih jauh, bahwa solusi nyata bukanlah melarikan diri, tetapi memperjuangkan perubahan hakiki.
Wallahu’alam bish shawab