“Para pengusaha juga harus diberi ruang agar program pembangunan dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” imbau Gubernur.
“Dukungan dari masyarakat juga harus dijaga agar setiap program pembangunan yang dijalankan mendapat tempat di hati masyarakat, serta selalu meminta dukungan dan do’a para ulama di agar seluruh program pembangunan Aceh selalu mendapat ridha Allah” kata Gubernur berpesan.
Dalam sambutannya, Mualem juga mengingatkan Bupati Aceh Tamiang untuk bersiap mengikuti kegiatan di Akmil Magelang, mulai tanggal 21 sampai 28 Februari. Sedangkan Wakil Bupati hanya akan ikut saat penutupan, pada saat pengarahan Presiden tanggal 28 Februari mendatang.
Gubernur mengingatkan, tugas yang diemban sebagai kepala pemerintahan Aceh Tamiang bukanlah tugas yang ringan. Karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat harus dijawab dengan kerja nyata dan program-program pembangunan untuk kepentingan rakyat.
“Saat ini saudara telah menjadi Bupati dan Wakil Bupati bagi seluruh masyarakat Aceh Tamiang, bukan hanya bagi pendukung tertentu. Maka tidak ada pendukung ini dan pendukung itu. Amanah ini adalah bentuk kepercayaan masyarakat yang harus dijaga dengan baik. Jadilah pemimpin yang amanah, bijaksana, dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas selama lima tahun ke depan,” kata Mualem berpesan.
“Selamat bekerja, Insya Allah, Kabupaten Aceh Tamiang yang saudara pimpin senantiasa dalam keadaan aman dan damai, serta kita semua selalu mendapatkan petunjuk, bimbingan, dan rahmat Allah,” pungkas Gubernur Aceh.
Sebelumnya, Bupati Aceh Tamiang Armia Pahmi, dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk menjalankan pemerintahan dan mengemban amanah masyarakat dengan penuh tanggung jawab dan sebaik-baiknya.
“Kami meminta Bapak Gubernur Aceh untuk mendukung pembangunan Aceh Tamiang, terutama sarana jalan, jembatan dan bendungan serta upaya penanggulangan banjir,” kata Armia Pahmi.
“Kami mendukung penuh kebijakan Gubernur menghapus penggunaan barcode BBM bersubsidi serta mendukung pengukuran ulang semua HGU di Aceh serta kewajiban perusahaan kelapa sawit untuk peningkatan kapasitas dan pemberdayaan petani kelapa sawit dan pemanfaatan strategi inti plasma,” ujar Armia Pahmi.