BANDA ACEH – Sejumlah tokoh nasional akan menjadi pembicara Ramadan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (Maskam UGM). Misalnya saja Anies Baswedan, Mahfud MD, hingga Ganjar Pranowo.”Tahun ini ada beberapa tokoh intelektual yang akan hadir di Masjid Kampus. Misalnya Bapak Menteri Agama Nasaruddin Umar, beliau akan hadir dalam acara Ramadan Public Lecture,” kata Ketua Takmir Masjid Kampus UGM Mohamad Yusuf ditemui di Grha Sabha UGM, Rabu (19/2).
“Kemudian juga tokoh-tokoh yang lain, misalnya ada Pak Anies Baswedan, Pak Mahfud MD, kemudian juga Pak Nezar [Wamen Komdigi Nezar Patria] dan banyak sekali tokoh-tokoh yang lain, yang sekali lagi ini dalam rangka memberikan kesempatan kita belajar lebih dalam lagi kepada mereka yang memiliki kapasitas untuk menyampaikan kepada kita semua,” kata Yusuf.
Akan tetapi, meski juga alumnus UGM, Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi tak diundang sebagai pembicara Ramadan di Maskam UGM.
Yusuf mengatakan hampir semua yang diundang sebagai penceramah memiliki kapasitas sebagai pembicara, baik sisi intelektualitas maupun keilmuan. Dia tak menampik Jokowi punya kemampuan itu, tetapi ada alasan lain.
Kalau Pak Jokowi, saya yakin beliau paham semuanya (intelektualitas dan keilmuan), tetapi beliau kan mungkin lebih kepada tokoh Politik, ya. Setelah beliau tidak menjabat lagi, beliau adalah tokoh politik,” kata Yusuf.
Khawatir Ada Resistensi Bila Undang Jokowi
Yusuf bilang ada kekhawatiran muncul resistensi ketika mengundang Jokowi yang menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Nah, ada kekhawatiran dari kami ada resistensi. UGM ini tentu walaupun kita terbuka inklusif tapi kami juga harus melihat ada kemungkinan potensi-potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
“Maka tentu dalam memilih pembicara itu kami sangat selektif, dalam arti untuk menghindari terjadinya hal-hal yang di luar diskusi intelektual,” lanjutnya.
Yusuf mengatakan Jokowi adalah sosok yang bagus dalam menyampaikan diskusi. Namun tak diundangnya Jokowi lebih pada langkah mitigasi.