Jelang Kongres, AHY Ungkit Upaya Moeldoko ‘Kudeta’: Partai Kita Pernah Mau Direbut, Diambil Secara Paksa
NASIONAL
NASIONAL

Jelang Kongres, AHY Ungkit Upaya Moeldoko ‘Kudeta’: Partai Kita Pernah Mau Direbut, Diambil Secara Paksa

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkit beragam persoalan partainya setidaknya dalam 10 tahun terakhir ini.

ADVERTISMENTS

AHY menyatakan hal demikian jelang agenda Kongres VI Partai Demokrat yang akan diselenggarakan pada Senin hari ini hingga besok (24-25/2/2025) di Ballroom Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta.

Mulanya, AHY menyatakan kalau Demokrat dalam perjalanannya menghadapi berbagai persoalan termasuk posisi partai yang berada di luar pemerintahan atau oposisi selama 10 tahun.

ADVERTISMENTS

“Sepuluh tahun kurang lebih kita berada di luar pemerintahan. Tidak mudah,” kata AHY saat Konsolidasi anggota Fraksi DPRD Demokrat seluruh Indonesia, di Red Top Hotel, Gambir, Minggu (23/2/2025) malam.

Menurut AHY, posisi sebagai oposisi kala itu tidaklah menyenangkan.

ADVERTISMENTS

Demokrat kata dia, kerap kali dikucilkan hingga mendapatkan perlakuan tidak adil.

“Seringkali kita dikucilkan. Bahkan, kadang-kadang seperti menjadi musuh bersama. Tidak adil, tapi itulah Politik” kata AHY.

Meski begitu, politisi yang kini menjabat sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI itu, meminta kepada jajarannya untuk tidak perlu menyesali posisi tersebut.

Dirinya meminta agar keadaan tersebut dijadikan pelajaran dan ujian bersama.

“Tidak perlu ada yang disesali. Tidak perlu ada yang perlu merasa itu menjadi sesuatu yang sangat buruk. Itulah ujian kita,” beber dia.

Tak cukup di situ, putra Sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut juga turut mengungkit persoalan lain, salah satunya dengan munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko.

Berita Lainnya:
Belum Usai Kasus Pertamina Terbit Dugaan Korupsi di PLN, Kerugian Negara Rp1,2 Triliun

Dirinya menganggap apa yang terjadi kala itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap partai.

Pasalnya, ada beberapa kader hingga mantan kader Partai Demokrat yang turut serta dalam KLB yang disebutnya abal-abal tersebut.

“Dan ketika kita sedang berupaya untuk melakukan konsolidasi secara internal, partai kita diganggu. Mau direbut, diambil secara paksa,” ujar AHY.

Mantan Menteri ATR/BPN era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lantas menanyakan soal sikap para kader yang ada saat ini, terkait upaya merebut Demokrat tersebut.

Dirinya meminta kepada seluruh kader partai berlogo mercy itu, untuk tidak gampang melupakan momen tersebut.

“Masih ingat? Apakah akan dilupakan begitu saja? Kita memaafkan, tapi jangan begitu saja melupakan. Mengapa? Karena itu adalah ujian bagi kita semua dan buahnya kita rasakan hari ini dan ke depan,” kata AHY.

Menurut AHY, dengan keberhasilan Partai Demokrat hari ini atas kondisi tersebut menjadikan partainya berani dalam melawan kezaliman.

“Justru kita bersatu, kita berani, kita melawan segala bentuk kezaliman di negeri ini. Mempertahankan kedaulatan partai, sekaligus mempertahankan demokrasi di Indonesia. Terima kasih kepada semua yang telah menjadi garda terdepan, membela partai kita,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Momen Anies Bertemu Tom Lembong di Ruang Sidang, Jabat Tangan dan Saling Senyum

Dirinya lantas meminta rasa optimistis seluruh kader Demokrat yang ada. Pasalnya menurut AHY, Demokrat akan memiliki pengaruh dan andil lebih dalam lima tahun ke depan.

Hanya saja, AHY tidak menjabarkan secara detail maksud dari pernyataannya tersebut.

“Dan insya Allah ketika kini kita berada dalam pemerintahan nasional, Partai Demokrat memiliki peran hari ini dan masa depan yang insya Allah jauh lebih baik lagi 5 tahun ke depan,” tukas dia.

Nyatakan Terima Mandat jadi Ketum Demokrat Kembali

Ketua Umum DPP Partai Demorkat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, menerima mandat dari 38 Ketua DPD Partai Demorkat dan 514 DPC Partai Demorkat untuk menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Demorkat periode 2025-2030.

Keputusan itu diambil AHY usai 38 Ketua DPD Partai Demorkat dan perwakilan Ketua DPC Partai Demorkat menyambangi kediamannya, Minggu (23/2/2025).

“Para ketua DPD dan DPC tadi menyampaikan harapannya agar saya bisa atau berkenan maju kembali sebagai ketua umum periode 2025-2030,” kata AHY kepada awak media di kediamannya.

“Dan tentunya dengan niat yang baik, dengan itikad yang baik saya menerima dan harapannya bisa menjalankan tugas dan amanah yang diberikan oleh seluruh kader untuk melanjutkan kepemimpinan yang telah dijalankan selama lima tahun berakhir ini,” sambung dia.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS