PHK Melanda, Nasib Rakyat Terlunta
OPINI
OPINI

PHK Melanda, Nasib Rakyat Terlunta

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

Lalu, bagaimana sistem ini bisa diterapkan? Islam memiliki seperangkat aturan ekonomi yang jelas dan telah terbukti mampu menyejahterakan masyarakat ketika diterapkan secara kaffah (menyeluruh). Dalam sejarah peradaban Islam, tidak pernah ditemukan kasus pengangguran massal seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme saat ini. Negara Islam memiliki mekanisme yang menjamin setiap individu dapat bekerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya, tanpa terjebak dalam eksploitasi sistem ekonomi yang menindas.

ADVERTISMENTS

Sebaliknya, dalam sistem kapitalisme, rakyat dibiarkan bergulat sendiri dengan kerasnya kehidupan. Negara hanya berfungsi sebagai regulator yang lebih sering berpihak kepada korporasi besar ketimbang rakyat kecil. Rakyat hanya dihibur dengan berbagai program bantuan yang sifatnya sementara, sementara akar masalah tidak pernah benar-benar diselesaikan.

Berita Lainnya:
Rantai Korupsi Tambang Nikel

Oleh karena itu, sudah saatnya kita menyadari bahwa kapitalisme bukanlah sistem yang akan membawa kesejahteraan bagi rakyat. Selama sistem ini masih diterapkan, PHK massal akan terus terjadi, dan penderitaan rakyat akan semakin berkepanjangan. Satu-satunya solusi nyata adalah dengan kembali kepada sistem Islam yang telah terbukti mampu menjamin kesejahteraan rakyat secara adil dan menyeluruh.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Buruh Siap Gelar Aksi Besar Tolak PHK Massal Sritex, Said Iqbal Tantang Menaker!

Maka, mari bersama-sama memperjuangkan perubahan sistemik, bukan sekadar menuntut perbaikan tambal sulam dalam sistem yang cacat ini. Sudah saatnya kita meninggalkan sistem ekonomi yang hanya menguntungkan segelintir orang dan kembali kepada sistem yang benar-benar berpihak pada rakyat. Hanya dengan penerapan sistem Islam secara kaffah, kesejahteraan yang hakiki dapat terwujud, dan tidak ada lagi rakyat yang menjadi korban kebijakan ekonomi yang zalim.

Wallahu’alam bish shawab

ADVERTISMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS