Kronologi Brigadir AK Diduga Cekik Bayi hingga Tewas Versi Pengacara, Sempat Ambil Foto
NASIONAL
NASIONAL

Kronologi Brigadir AK Diduga Cekik Bayi hingga Tewas Versi Pengacara, Sempat Ambil Foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Alif Abdurahman, kuasa hukum DJP, pasangan dari Brigadir AK, buka suara terkait kronologis dugaan pembunuhan bayi yang melibatkan personel polda Jateng itu. Ada dugaan bayi tersebut meninggal akibat dicekik oleh AK.Alif mengungkapkan, peristiwa dugaan pembunuhan tersebut terjadi pada 2 Maret 2025. Kala itu, Brigadir AK dan DJP, serta bayi mereka berinisial NA, tengah jalan-jalan menggunakan mobil pribadi. Mereka kemudian mampir ke Pasar Peterongan di Kota Semarang. Hal itu karena DJP ingin berbelanja.

ADVERTISMENTS

Menurut Alif, sebelum DJP turun dari mobil, Brigadir AK sempat memfotonya bersama NA. “Fotonya itu diambil pada pukul 14:39 WIB. Lalu si Ibu turun untuk berbelanja kebutuhan untuk sehari-hari lah. Nah 10 menit kemudian Ibu itu balik lagi ke mobil. Melihat keadaan si anak awalnya enggak curiga. Tapi kok di sini mulai, bibir si anak ini membiru,” kata Alif ketika memberikan keterangan pers di kantornya di Firma Hukum Abdurrahman & Co di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/3/2025).

Berita Lainnya:
Tantang Raymond Chin adu tinju, youtuber ini malah dirujak netizen: boleh gak gue gantiin?

Melihat bayinya dalam kondisi demikian, DJP panik. Dia sempat menepuk-nepuk dan mengelus-ngelus punggung NA. Alif mengungkapkan, pada momen itu, Brigadir AK sempat menyampaikan kepada DJP bahwa NA sempat tersedak dan gumoh.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

“Si Ibu curiga. Langsung detik itu juga segera si Ibu ini ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakot Roemani. (NA) sempat dirawat di sana masuk ICU. Pada tanggal 3 Maret pukul 3 sore, kondisi si anak terus mengalami penurunan, hingga mengakibatkan yang bersangkutan itu meninggal dunia,” ungkap Alif.

Berita Lainnya:
Terungkap, Alasan Utama Presiden Prabowo Gelar Townhall Danantara Tertutup

Dia menambahkan, menurut keterangan yang diperolehnya dari pihak RS, NA meninggal akibat mengalami gagal pernapasan. Setelah dinyatakan meninggal, NA kemudian langsung dikebumikan. NA dimakamkan di kampung halaman Brigadir AK di Purbalingga.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Kecurigaan DJP terkait kematian anaknya mulai menguat pascapemakaman NA. Alif mengatakan, setelah momen tersebut Brigadir AK seperti berusaha menghindar dan menghilang. “Brigadir AK ini semacam kabur. Hilang. Tidak diketahui. Tidak diketahui keberadaannya. Semakin janggal si ibu dan neneknya (ibu DJP),” ucapnya.

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS