Hotel Fairmont Langsung Dijaga TNI Usai Rapat RUU Digeruduk, Kontras Mengaku Dapat Intimidasi
NASIONAL
NASIONAL

Hotel Fairmont Langsung Dijaga TNI Usai Rapat RUU Digeruduk, Kontras Mengaku Dapat Intimidasi

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Sejumlah aparat berseragam TNI langsung menjaga Hotel Fairmont Jakarta usai rapat revisi undang-undang (RUU) TNI digeruduk Koalisi Masyarakat Sipil. 

ADVERTISMENTS

Situasi Hotel Fairmont yang menjadi lokasi rapat RUU TNI itu dibagikan akun instagram KontraS pada Minggu (16/3/2025). 

KontraS mengaku mendapatkan intimidasi dan teror usai menggeruduk rapat RUU TNI pada Sabtu (15/3/2025). 

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Sejumlah telepon dari orang tidak dikenal (OTK) hingga dihampiri OTK terjadi di Kantor KontraS akhir pekan ini. 

Saat ditelusuri menggunakan aplikasi pelacak, terdaftar nama-nama diduga aparat TNI seperti Danintel Dam Jaya.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Bahkan Hotel Fairmont yang sempat menjadi lokasi rapat juga kini pada Minggu (16/3/2025) dijaga ketat aparat TNI berseragam. 

Berita Lainnya:
Aneh, Pejabat Polisi di Riau yang Diduga Curi Sekilo Sabu Kok Tak Ditahan Seperti Bawahannya?

Situasi ini pun dibaca KontraS sebagai bentuk intimidasi dari pihak-pihak yang diuntungkan dalam RUU TNI. 

Namun demikian dalam keterangannya KontraS mengaku tidak akan gentar dalam menolak RUU TNI. 

Sebab RUU TNI dikhawatirkan akan mengekang demokrasi Indonesia seperti era Orde Baru yang lalu.

Diketahui Rapat Panja membahas RUU TNI yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, selama dua hari sudah selesai dilakukan. 

Adapun, rapat kali ini digelar di hotel bintang lima, Hotel Fairmont Jakarta sejak 14-16 Maret 2025. 

Rapat itu kemudian digeruduk Koalisi Masyarakat Sipil. Pihak pendemo juga mengecam DPR RI dan pemerintah yang melangsungkan rapat di hotel mewah di tengah seruan efisiensi anggaran. 

Berita Lainnya:
Usulan Purnawirawan TNI Tuntut Pergantian Wapres Bukan Hal Biasa, Pasti Ada Apa-apanya

Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Indra Iskandar beralasan sengaja memilih hotel mewah untuk rapat lantaran agar pihak yang terlibat rapat bisa istirahat di tempat memadai usai menjalani rapat yang cukup panjang.

Indra mengatakan rapat tersebut sesuai Tata Tertib (Tatib) DPR Pasal 254, yang memungkinkan penyelenggaraan rapat dengan urgensi tinggi di luar gedung parlemen dan atas seizin pimpinan DPR.

“Ya jadi kita bicara aturan dulu gitu ya, aturan berkaitan dengan rapat-rapat dengan urgenitas tinggi itu dimungkinkan untuk tidak di Gedung DPR,” kata Indra saat dihubungi pada Sabtu (15/3/2025) seperti dimuat Tribunnews.com.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS