BANDA ACEH – Polres Asahan melakukan pra rekonstruksi Dugaan penganiayaan seorang siswa berujung maut yang viral di media sosial, Senin (17/03/2025). Rekontruksi tersebut digelar di beberapa lokasi yakni di sebuah warung di jalan lintas Kecamatan Simpang Empat , Jalan Samping PKS PT Sintong, dan di Dusun IV Desa Sei Lama Kecamatan Simpang Empat. Dalam Pra Rekonstruksi mengungkapkan bahwa ada 3 orang tersangka yang terlibat dalam kasus dugaan kematian Pandu yang sempat viral di media sosial yakni 2 orang merupakan warga sipil bernama Dimas Andrianto dan Yudi Siswoyo serta 1 orang lagi merupakan Kanit di Intansi Polsek Simpang Empat bernama Ipda Ahmad Efendi.
Kegiatan pra rekonstruksi tersebut dilakukan di beberapa lokasi, dimulai dari sebuah warung tempat para tersangka sedang berkumpul, disitu mereka memperoleh informasi ada kegiatan balap liar.
Usai melakukan pra rekonstruksi di warung tersebut, berpindah ke lokasi kedua yakni di jalan samping PKS PT Sintong dimana Dimas yang mengendarai sepeda motor matic dan di susul oleh Siswoyo dan Ipda Ahmad Efendi dengan menggunakan sepeda motor WR 155 untuk membubarkan kumpulan warga yang sedang melakukan balap lari.
Saat melakukan pengejaran terhadap korban bersama empat rekanya, Ipda Ahmad Efendi sempat meletuskan tembakan ke udara sebanyak 3 kali.
Ipda Ahmad Efendi mengarahkan senjata keatas. Selanjutnya, berjarak kurang lebih 2 km seorang saksi melompat dari sepeda motor untuk bersembunyi.
Berdasarkan pra rekonstruksi yang dilakukan versi Dimas alias Bagol, Pandu terjatuh dari sepeda motor kemudian ditabrak oleh sepeda motor WR 155 yang di kendari oleh Siswoyo yang berboncengan dengan Ipda Ahmad Efendi.
Setelah ditabrak, korban Pandu masih berupaya melarikan diri. Namun, dia berhasil diamankan oleh Dimas.
” Setelah diamanka, Dimas memitig korban dan membaringkan serta menginjak bagian dada korban, lalu memukul wajah korban ” ujar penyidik Reskrim Polres Asahan, Nuel saat membacakan adegan rekonstruksi.
Selanjutnya, usai korban berdiri, Ipda Ahmad Efendi langsung memberikan tendangan dengan lututnya ke perut korban.
” Setelah ditendang, tersangka Dimas membawa korban mengarah ke motor, ” ujar Nuel membacakan adegan rekonstruksi.
Seusai dibawa, korban ditelentangkan dan kemudian digolongkan senjata oleh Ipda Ahmad Efendi sembari mengatakan ” Kutebak kau nanti.”
Selanjutnya, Korban Pandu dinaikkan ke sepeda motor yang dikendarai Dimas dan dibawa ke Polsek Simpang Empat.
Pantauan awak media, kegiatan pra rekonstruksi tersebut disaksikan ratusan masyarakat yang ingin mengetahui kebenaran atas video viral yang beredar di media sosial, dan di lokasi terdengar jeritan suara masyarakat yang meminta untuk memberikan hukuman seberat beratnya kepada para tersangka yang telah membuat seorang anak pelajar kehilangan nyawanya.
Sebelum dilakukan rekonstruksi, Kasi Humas Polres Asahan, IPTU Dr. Anwar Sanusi S.S.H., MH sempat melakukan siaran pers klarifikasi atas viralnya dugaan kekerasan kepada Almarhum Pandu oleh oknum Polres Asahan pada hari Rabu (12/03/2025)
Dalam keterangannya, Kasi Humas menyampaikan bahwa kronologi yang sebenarnya adalah berawal pada hari minggu tanggal 09 Maret 2025 sekira pukul 00.30 Wib, Polsek Simpang Empat mendapat informasi dari warga bahwa di Jln. Sungai Lama Desa Perkebunan Hessa Kec. Simpang Empat Kab. Asahan ada berkumpul sekelompok anak-anak muda di duga akan melakukan balap liar, perlu digaris bawahi ini info aduan dari masyarakat kepada pihak kepolisian.
Atas informasi tersebut persronil piket Polsek Simpang Empat Polres Asahan berangkt menuju lokasi, dan setibanya di lokasi ditemukan gerombolan anak muda yang berjumlah kurang lebih 50 (lima puluh) orang, selanjutnya personil Polsek Simpang Empat membubarkan gerombolan pemuda tersbut dan melanjutkan patroli ke arah Desa Sungai lama.
Kemudian pada saat personil melakukan patroli terlihat 4 (empat) orang laki-laki mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor (bonceng 4) dengan kecepatan tinggi dan melaju secara zigzag, lalu personil mencoba untuk memberhentikan para pemuda tersebut, namun para pemuda tersebut tidak mau berhenti dan tetap memacu sepeda motor nya dengan zigzag.