ASN Bundir Picu Warga Bakar Polsek Kayangan, Ayah Korban: Anak Saya Depresi Dimintai 90 Juta
NASIONAL
NASIONAL

ASN Bundir Picu Warga Bakar Polsek Kayangan, Ayah Korban: Anak Saya Depresi Dimintai 90 Juta

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Berawal dari adanya warga yang ditemukan meninggal dunia, markas Polsek Kayangan dirusak dan dibakar.Penyerangan Polsek Kayangan di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, yang dilakukan warga terjadi pada Senin (17/3/2025) malam.

ADVERTISMENTS

Warga terpicu emosi karena peristiwa seorang aparatur sipil negara (ASN) mengakhiri hidup.

ASN bernama Rizkil Watoni menakhiri hidup setelah diperiksa di Polsek Kayangan.

ADVERTISMENTS

ASN tersebut diduga mengalami stres berat setelah menjalani pemeriksaan di kantor polisi akibat dituduh mencuri ponsel milik seorang penjaga toko modern.

Dilansir dari Tribun Lombok, ayah korban, Nasruddin, mengaku sangat terpukul atas insiden yang menimpa putranya.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Viral, Bocah SMP di Bandung Urus Pemakaman Ayahnya Sendirian, Hanya Berdua Tinggal di Kontrakan

Nasruddin menduga, kejadian yang menimpa anaknya lantaran tertekan oleh kasus dugaan pencurian yang dialaminya. 

Nasruddin mengakui persoalan dugaan pencurian tersebut telah diselesaikan. Bahkan ada surat perjanjian damai yang ditandatangani kedua pihak. Diteken di atas surat bermaterai. 

Namun, menurut Nasruddin, ada oknum aparat yang kemudian menekan dan menakut-nakuti anaknya (almarhum) dengan ancaman dipidana 7 tahun, serta denda Rp90 juta. 

“Anak kami tidak bunuh diri, tapi dibunuh mentalnya oleh oknum aparat itu,” ujar Nasruddin, pada watawan, Senin (17/3/2025) malam.

“Kami telah menyelesaikan persoalan dugaan pencurian itu, kami sudah sepakat damai dengan pemilik HP. Bahkan, kami memberikan uang sejumlah Rp2 juta untuk perdamaian itu,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
Masih Berlangsung, KPK Geledah Rumah La Nyalla Mattalitti

Nasruddin melanjutkan, meski perjanjian damai dan uang tersebut sudah dibayarkan, seorang oknum polisi dari polsek tersebut diduga terus menekan Rizkil Watoni, dengan mengatakan laporan kasus dugaan pencurian telah sampai di kejaksaan. 

Nasruddin sebelum kejadian, anaknya sempat menceritakan kepadanya, awalnya ia diminta mengeluarkan uang sejumlah Rp15 juta, kemudian menjadi Rp90 juta atau dipenjara selama tujuh tahun.

“Saya piker (menduga) ini yang mengakibatkan anak saya bunuh diri, karena depresi dengan tekanan oleh oknum aparat ini. Almarhum sering dihubungi lewat telpon,” ungkap Nasruddin. 

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS