Lima Kewajiban Terhadap Al-Qur’an
ISLAM

Lima Kewajiban Terhadap Al-Qur’an

ADVERTISMENTS
Gampong Ramadhan in Action Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

KOTA JANTHO – Ketika umat Islam ingin hidup bersama Al-Qur’an, ada lima kewajiban yang harus kita laksanakan. Pertama, mengimani bahwa Al-Qur’an merupakan wahyu Allah Swt yang mutlak kebenarannya dan terjamin keasliannya. Keyakinan ini cukup penting agar kita tidak ragu terhadap Al-Qur’an.

ADVERTISMENTS

Imam Meunasah Desa Deudap, Tgk Awaluddin, SPd, menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Nurul Huda, Desa Deudap Kecamatan Pulo Aceh, Jumat, 21 Maret 2025 M bertepatan dengan 21 Ramadahan 1446 H.

Ia menguraikan, ketika kita beriman dengan sebenar-benarnya kepada Al-Qur’an, maka kita telah termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al-Baqarah: 2-3).

ADVERTISMENTS

“Kedua, mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Akan sangat memalukan bagi seorang muslim, terlebih yang sudah dewasa, jika belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Jika ada di antara kita yang masih mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an, maka Ramadhan ini adalah momentum yang tepat untuk mempelajarinya. Bagi yang sudah lancar membacanya, bulan ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak tilawah, karena pahalanya berlipat ganda,” urainya.

Berita Lainnya:
Ketua PKK Aceh, Marlina Muzakir Buka Expo Ramadhan Mahasiswa USK

Selain itu, kata Tgk Awaluddin, ketika Al-Qur’an sedang dibacakan, menjadi kewajiban bagi kita untuk mendengarkannya dengan baik, agar mendapatkan rahmat dari Allah Swt sebagaimana firman-Nya: “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raaf: 204).

ADVERTISMENTS

Ia menambahkan yang ketiga, memahami isi Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya. Al-Qur’an adalah petunjuk hidup, dan petunjuk ini tidak akan bisa berfungsi jika kita tidak memahaminya. Untuk memahami Al-Qur’an, kita harus mempelajarinya dengan serius, baik secara mandiri maupun dalam majelis ilmu.

Keempat, mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Inilah bukti nyata dari hidup bersama Al-Qur’an. Ketika kita mengamalkan pesan-pesan Al-Qur’an dalam kehidupan, kita akan menjadi seperti yang diharapkan oleh Rasulullah Saw., yaitu menjadi “Al-Qur’an yang berjalan.”

“Kelima, memasyarakatkan nilai-nilai Al-Qur’an. Hidup bersama Al-Qur’an tidak bisa dijalankan sendirian, karena banyak ajaran dalam Al-Qur’an yang pelaksanaannya membutuhkan kerja sama dalam masyarakat. Memasyarakatkan nilai-nilai Al-Qur’an dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui dakwah lisan, tulisan, maupun melalui keteladanan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Tgk Awaluddin.

Berita Lainnya:
Yayasan Rahmania Fortuna Aceh Sukses Gelar Khataman Al-Qur’an Berjamaah di Hari Ke-16 Ramadhan

Pada bagian lain khutbahnya, ia menegaskan, salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan adalah membaca Al-Qur’an. Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan Al-Qur’an, karena di bulan inilah Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt sebagaimana firman-Nya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia…” (QS. Al-Baqarah: 185).

“Salah satu momentum penting bagi kaum muslimin di bulan Ramadhan ini adalah peringatan malam Nuzulul Qur’an. Peringatan ini untuk mengingatkan kita akan fungsi dan peran besar Al-Qur’an dalam kehidupan manusia, sekaligus mempererat hubungan kita dengannya,” ungkapnya.

Akhirnya, alumni S1 PGSD Universitas Syiah Kuala ini berharap, semoga Ramadhan tahun ini benar-benar menjadi momentum bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, sehingga kita dapat menjadi manusia dan masyarakat yang Qur’ani, yang telah lama kita dambakan.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS