Kepala BGN Sebut Timnas Kerap Kalah Tanding karena Kekurangan Gizi
NASIONAL
NASIONAL

Kepala BGN Sebut Timnas Kerap Kalah Tanding karena Kekurangan Gizi

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyinggung pemain sepak bola Timnas Indonesia yang kerap kalah ketika bertanding dengan negara lain.

ADVERTISMENTS

Menurutnya, hal ini berkaitan dengan kurangnya asupan gizi para pemain ketika masih dalam masa pertumbuhan.

Dadan menyebut bahwa sebagian besar anak lahir dari keluarga kurang mampu sehingga kesulitan untuk memenuhi gizi.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

“Sumber pertumbuhan penduduk Indonesia yang masih akan tumbuh 324 juta, yaitu dari keluarga miskin dan rentan miskin. Anggota rumah tangganya kelas miskin itu 4,78; jadi kalau ada 100 keluarga miskin, 78 keluarga anaknya 3; 16 keluarga anaknya 2.”

Dadan menyebut bahwa hal ini menimbulkan kegelisahan bagi Presiden Prabowo Subianto, “Kalau tidak intervensi, kelompok ini 60 persen tidak pernah melihat menu dengan gizi seimbang.”

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Jurnalis Media Online Tewas dalam Kamar Hotel di Jakbar, Keluarga Curiga Korban Dibunuh

Mereka akan menganggap makanan hanya untuk bertahan hidup sehingga makanan yang hanya mengandung karbohidrat saja sudah dinilai membahagiakan.

“Dan 60 persen dari anak kelompok ini tidak pernah minum susu, bukan karena tidak tahu susu itu bermakna, tapi tidak mampu beli susu.”

Padahal anak-anak tersebut pada dua dekade mendatang akan menjadi tenaga kerja produktif.

“Kalau kita tidak intervensi, jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus. Banyak pemain bola lahir dari kampung,” cetus Dadan pada penandatanganan MoU dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait pembangunan SPPG, Jakarta, 22 Maret 2025.

Berita Lainnya:
Ormas Bergaya Militer akan Disikat Habis

Sementara beberapa waktu belakangan PSSI banyak pemain sepak bola asing yang dinaturalisasi untuk bisa bergabung dalam timnas, beberapa merupakan keturunan Indonesia yang berasal dari Belanda.

“Sekarang PSSI sudah agak baiik karena 17 pemainnya merupakan produk makan bergizi di negeri Belanda. Meskipun belum mampu mengalahkan Australia dan Jepang,” katanya.

Ia juga menyinggung tingkat kecukupan gizi masyarakat Jepang yang telah melaksanakan program Makan Bergizi Gratis selama lebih dari satu abad.

“Apalagi Jepang yang makan bergizinya sudah 100 tahun (sehingga) IQ rata-rata tertinggi dunia,” lanjutnya.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS