Teror Kepala Babi ke Media Tempo, Meutya Hafid Pastikan Prabowo Konsisten Jaga Kebebasan Pers
NASIONAL
NASIONAL

Teror Kepala Babi ke Media Tempo, Meutya Hafid Pastikan Prabowo Konsisten Jaga Kebebasan Pers

ADVERTISMENTS
Gampong Ramadhan in Action Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tetap berkomitmen terhadap kebebasan pers di Indonesia.

ADVERTISMENTS

Ia memastikan bahwa pemerintah mendengar berbagai masukan dari masyarakat termasuk dari media dan sosial media.

“Pasti dong, masih. Kita tidak pernah berubah dalam rangka kebebasan pers,” ujar Meutya Hafid di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

ADVERTISMENTS

Ia menambahkan bahwa Prabowo bahkan mendengarkan kritik yang disampaikan melalui berbagai platform.

“Sampai saat ini kita lihat berbagai masukan justru ditampung oleh pemerintah. Presiden bahwa masukan-masukan dari masyarakat, dari sosial media pun beliau mendengarkan, dan beberapa kebijakan kan dikoreksi,” kata Meutya.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Dulu Bergelimang Harta, Saldo ATM Nunung Kini Hanya Rp 251 Ribu, Ini Reaksi Melaney Ricardo

Pernyataan ini muncul di tengah polemik terkait teror kepala babi yang dikirim ke kantor redaksi Tempo dan dialamatkan kepada wartawan Francisca Christy Rosana alias Cica.

Insiden tersebut menuai kecaman luas, mengingat tindakan intimidatif ini dianggap sebagai ancaman terhadap kebebasan pers.

Sebelumnya, menurut laporan Tempo.co, paket berisi kepala babi itu diterima oleh pihak keamanan kantor Tempo sekitar pukul 16.15 WIB pada hari Rabu (19/3/2025).

Berita Lainnya:
Sebulan Lebih jadi Stafsus Menhan, Deddy Corbuzier Ternyata Belum Serahkan LHKPN ke KPK

Cica baru menerima paket tersebut keesokan harinya, Kamis (20/3/2025), sekitar pukul 15.00 WIB.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai motif pengiriman paket tersebut, dan kasus ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Namun, Meutya memastikan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo tidak ada kaitannya dengan aksi teror ini.

Meutya menyatakan pemerintah tetap berpegang pada prinsip kebebasan pers, dan setiap bentuk ancaman terhadap jurnalis harus diusut tuntas.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS