Mahasiswa Bandung Viral, Kaya Mendadak dalam Semalam
EKONOMIFINANSIAL

Mahasiswa Bandung Viral, Kaya Mendadak dalam Semalam

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menjadi orang kaya adalah impian banyak orang di seluruh dunia, termasuk seorang mahasiswa di Bandung bernama Carles. Keinginannya untuk cepat kaya membuatnya rela menyisihkan uang demi membeli kupon perjudian Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (TSSB), yang harganya berkisar antara Rp200 hingga Rp600.Padahal, dengan jumlah itu, ia bisa membeli 1-2 liter bensin atau 1-2 kg beras. Sesuatu yang lebih menguntungkan secara langsung. Apalagi, dia mahasiswa rantau dari Jakarta. Namun, karena impian besarnya untuk menjadi kaya raya, Carles memilih bertaruh pada kupon tersebut. Sekalipun peluang ruginya jauh lebih besar dibanding untung.

ADVERTISMENTS

Ia berharap nomor kupon yang dibelinya cocok dengan hasil undian pemerintah. Setiap periode, pemerintah memang mengocok undian dan memberikan hadiah jutaan rupiah kepada pemenang. Dengan peluang yang begitu kecil, siapa pun yang menang bisa dianggap sebagai sosok yang luar biasa beruntung.

Berita Lainnya:
Presiden Prabowo: Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar ke Danantara

Tak disangka, Carles-lah sosok beruntung itu. Pada Kamis, 5 Desember 1985, seperti yang diberitakan oleh Berita Yudha (11 Desember 1985), pemerintah mengumumkan hasil undian melalui siaran radio.

ADVERTISMENTS

Nomor kupon yang terpilih adalah 2758846. Tepat dengan yang dimiliki Carles. Dengan kemenangan itu, ia berhak menerima hadiah uang jutaan rupiah, jumlah yang cukup untuk membeli beras, bensin, emas, atau bahkan membayar biaya kuliah hingga lulus.

Berita Lainnya:
Eks Pengacara Bambang Tri Heran Jokowi Tidak Menggugat Balik untuk Buktikan Ijazahnya Asli, atau Memang Tidak Ada?

Seketika, Carles menjelma menjadi orang kaya baru dengan uang melimpah. Namanya pun langsung viral dan menjadi sorotan media.

ADVERTISMENTS

Saat Judi Dilegalkan Pemerintah

Kisah Carles tidak bisa dipandang dari kacamata hari ini saat judi dianggap illegal. Apa yang dialami oleh Carles menjadi kelaziman di era Presiden Soeharto yang secara terbuka melakukan legalisasi judi lewat beragam nama kebijakan berbeda.

Sepanjang dekade 1980-an, pemerintah membuat banyak kebijakan undian sumbangan masyarakat. Sebut saja seperti Lotere Dana Harapan (1978), Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (1979), Kupon Berhadiah Porkas Sepakbola (1985), Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (1987), dan terakhir Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (1989).

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS