BANDA ACEH – Ketua DPR RI Puan Maharani mengecam serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan yang menewaskan 1 orang guru dan melukai enam orang lainnya.Puan menilai serangan yang dilakukan KKB itu tidak manusiawi lantaran turut menyasar fasilitas publik seperti sekolah yang dapat menghambat pembangunan Papua.
“Ini adalah tindakan yang tidak manusiawi dan menghambat upaya pembangunan di Papua. Guru dan tenaga kesehatan adalah pahlawan kemanusiaan yang harus dilindungi, bukan menjadi korban kekerasan,” ujar Puan dalam keterangan tertulis, Senin (24/3).
Ia berharap TNI-Polri meningkatkan keamanan di wilayah Papua yang rawan berkonflik dengan KKB agar kejadian serupa tak terulang.
“DPR mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan pengamanan di daerah rawan konflik seperti Yahukimo,” jelas dia.
Di sisi lain, Puan meminta TNI-Polri memberikan data yang akurat dan rinci terkait korban yang timbul akibat serangan KKB tersebut.
Terlebih, TNI sempat mengklarifikasi jumlah korban tewas dalam serangan tersebut yang tadinya berjumlah 6 orang menjadi 1 orang.
“Negara harus memastikan pengamanan di daerah rawan konflik telah optimal, termasuk di lokasi strategis seperti sekolah dan puskesmas,” jelas dia.
“Perlindungan bagi warga sipil, termasuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, harus maksimal dan menjadi prioritas utama,” sambungnya.
Serangan ini sebelumnya diduga dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak, yang sebelumnya meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar.
Diduga karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan.
Aksi KKB disebut menewaskan satu orang guru, melukai enam orang lain. KKB juga disebut membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Kristomei berkata TNI bersama aparat terkait telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura.
Selain itu, TNI meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan ini.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak KKB terkait serangan yang menewaskan satu orang guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.