Ngasong Dana Ala Negara Zamrud Katulistiwa
OPINI
OPINI

Ngasong Dana Ala Negara Zamrud Katulistiwa

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

Arim tidak menampik adanya manfaat dari bergabungnya Indonesia ke BRICS semisal masuknya investasi, transfer teknologi, masuknya devisa, dan membuka lapangan kerja. Namun dampak negatifnya jauh lebih besar. Di antaranya, sumber daya alam akan terkuras, lingkungan rusak, yang pada akhirnya masyarakatlah yang dirugikan. Jika pun tenaga kerja terserap, itu upahnya sangat murah. Masihkah akan menambah jumlah kerugian? Siapkah Indonesia kecewa?

ADVERTISMENTS

Islam Sistem Terbaik Wujudkan Sejahtera Tanpa Gimmick

Entah terbuat dari apa hati para pemimpin negeri ini, yang disebut sebagai proyek berkelanjutan, nyata kebijakannya yang justru terus menerus menjerumuskan rakyat dalam penderitaan berkelanjutan. Tak ada kapok-kapoknya, meski badan boncos, masih saja tersanjung dengan perlakuan para investor BRICS.

Menurut pengamat kebijakan publik Dr. Riyan, M.Ag. tampak BRICS adalah upaya sebagian negara untuk melawan dominasi AS, kemudian dibangun atas asas pragmatisme ekonomi dalam kerangka kapitalisme. Sebenarnya tidak ada hal yang baru, melainkan hanya blok baru yang dibentuk.

ADVERTISMENTS

New Develompment Bank (NDB) yang dibentuk pun tak beda dengan World Bank dalam versi BRICS, dengan suntikan modal sebesar US$50 miliar untuk mengembangkan mekanisme bantuan bagi negara yang mengalami gagal bayar. NDB tak ubahnya kombinasi World Bank dan IMF yang juga menawarkan banyak kemudahan sehingga banyak negara yang mendaftar menjadi anggota, seperti Mesir, Uruguay, Uni Emirat Arab, dan Bangladesh. Namun sebenarnya tujuan utamanya adalah dedolarisasi agar sesedikit mungkin dolar itu dipakai. Padahal, selama Kapitalisme masih bercokol menjadi sistem aturan negara-negara di dunia, dedolarisaai adalah ilusi bahkan hoaks.

Berita Lainnya:
Berinvestasi dengan Prinsip Syariah

Maka bisa dipastikan, BRICS masih sama beraroma Kapitalisme, bergabungnya Indonesia ke dalamnya sama artinya memperpanjang penderitaan dan bencana yang beruntun. Daya beli masyarakat melemah, kesenjangan sosial, utang riba yang tak kunjung selesai, maraknya kriminalitas, korupsi, depresi dan lainnya adalah bukti, Kapitalisme gagal mewujudkan kesejahteraan. Masih mau ditambah lagi?

ADVERTISMENTS

Sungguh tindakan bodoh jika mau terjebak dalam lubang yang sama. Sebagai muslim, dan faktanya negeri ini mayoritas penduduknya beragama Islam semestinya memalingkan pandangan dari Kapitalisme dan beralih  kepada Islam. Terlebih Allah SWT. telah menjamin isi Alquran adalah solusi bagi seluruh problematika manusia. “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)...”. (TQS al-Baqarah: 185).

Artian sebagai petunjuk tentu bukan hanya dalam hal ibadah, melainkan seluruh aspek kehidupan manusia, dari mulai ekonomi hingga pemerintahan. Dalam sistem ekonomi Islam ada tiga pilar yakni kepemilikan harta, pengembangan harta, dan distribusi harta. Semuanya diatur secara terinci dengan Daulah Khilafah sebagai satu-satunya institusi penerapnya.

Berita Lainnya:
Tawuran di Bulan Ramadhan Berulang, Berantas dengan Islam

Dan alasan ekonomi Islam senantiasa stabil adalah kebijakan moneternya (keuangannya) menggunakan standar emas dan perak. Harga kambing di masa Rasulullah saw. Satu dinar emas syari (4,25 gram emas murni) ketika dikurskan hari ini, dengan nilai tukar saat ini untuk dinar Kuwait ke rupiah Indonesia adalah 53.700,000, tidak ada fluktuatif yang berarti, sangat stabil dan jauh dari keadaan inflasi atau deflasi.

Bandingkan dengan standar uang kertas biasa (fiat money) yang nilainya bisa naik turun drastis bahkan bisa menghilangkan negara seperti Yunani. Sistem ekonomi Islam juga tidak ada bank ribawi, perusahaan terbatas (PT), dan bursa saham. Semua muamalah riil demikian pula dengan syirkah ( kerjasama usaha). Negara tidak utang negara lain untuk pembiayaan operasionalnya, juga tidak memungut pajak.

Semua berasal dari pengelolaan harta kepemilikan umum dan negara yang kemudian disimpan di Baitulmal. Konsep Baitulmal bukan dianggarkan untuk setahun dan tidak mengenal defisit. Melainkan dikeluarkan sesuai pendapat Khalifah sesuai dengan pandangan mana yang lebih maslahat.

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS