Pada Selasa (25/3/2025) jam 18.45 WIB, FH kembali menanyakan sudah dimana pengantarannya. GVF menjawab lagi, bahwa dirinya sedang penjagaan bola di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sehingga mengulur waktu untuk mengantarkan UPK.
“Saya menunggu hingga jam 01.07. karena menunggu lama saya pun meminta shareloc,” lanjutnya.
FH dan GVF bertemu di pasar Pulo Jahe. Namun demikian, saat bertemu GVF memberikan uang pecahan yang tidak sesuai dengan request-an awal.
“Total UPK yang diminta ditukarkan Rp 29.700.000. Namun, yang diberikan GVF Rp 5.200.000 dengan rincian, 5k 8 gepok (4.000.000) 2K 6 gepok (1.200.000), padahal requesan UPK Pecahan 20K 2 gepok (4.000.000), Pecahan 10K 3 gepok (3.000.000), Pecahan 5K 3 gepok (1.500.000), Pecahan 2K 6 gepok (1.200.000),” ungkap FH.
GVF pun berjanji untuk mengirimkan lagi sisanya Rabu (26/3/2025) jam 11.00 WIB. Rabu (26/3/2025) jam 12.13 kurir pun datang untuk mengantarkan UPK, tetapi hanya mengirimkan pecahan 20K 2 gepok (4.000.000), pecahan 10K 3 gepok (3.000.000).
“Untuk penukaran UPK yang 20.000.0000 juta tidak diantarkan, GVF berjanji mengirimkan Sore tetapi waktu yang ditentukan lagi-lagi meleset. Saya pun menanyakan lagi di jam 17.13 WIB kapan dikirimkan UPKnya,” tuturnya.
“GVF menjawab sedang nunggu dari BI (Bank Indonesia), saya pun mengatakan kok menunggu lagi kan situ yang bilang kemarin UPKnya ready. respons dari GVF pun tidak ada. saya pun Kembali mengechat dengan mengatakan “Saya tunggu itikad baik untuk mengembalikan uang saya, kalo tidak ada (dikembalikan) saya tempuh jalur hukum”.
Lalu pada Kamis (27/3/2025), sekitar jam 11.33 WIB FH kembali menanyakan bagaimana tindak lanjut uang tersebut. GVF berjanji akan dikirimkan sekitar pukul 14.00 WIB. “Besok Jumat (28/3/2025) jam 14.00 dikirim ke kostmu.”
Terakhir, pada Jumat (28/3/2025) kemarin, sekitar pukul 13.33 WIB FH menanyakan kembali uang tersebut. Games menjawab “Ntar habis magrib ketemu” alasannya “lagi tugas OPS Ketupat”.
Tak sampai di situ, FH kembali menekankan kepada GVF agar segera beritikad baik. Namun GVF memandang enteng.