Makin Banyak Korban Jiwa! Ulama Dunia Serukan Boikot Produk Asing yang Terafiliasi Israel, Ini Daftarnya
INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Makin Banyak Korban Jiwa! Ulama Dunia Serukan Boikot Produk Asing yang Terafiliasi Israel, Ini Daftarnya

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  International Union of Muslim Scholars (IUMS) atau Persatuan Cendekiawan Muslim (Ulama) Internasional mengeluarkan fatwa, yakni menyuarakan boikot total.IUMS yang bermarkas di Qatar itu tidak hanya menyerukan boikot terhadap perusahaan Israel tetapi juga perusahaan dari negara pendukung Israel.

ADVERTISMENTS

Berdasarkan situs web resminya, IUMS merilis 15 poin terkait fatwa tersebut. Di mana tiga di antaranya fokus pada seruan boikot.

Pertama, boikot diarahkan kepada seluruh entitas dan aktivitas Politik, ekonomi, budaya, dan akademi Israel serta pendukungnya.

ADVERTISMENTS

“Investasi di perusahaan yang terlibat dalam penjajahan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan,” tulis fatwa tersebut.

Keduanya, boikot akan ditunjukkan kepada perusahaan-perusahaan yang terlibat mendukung aktivitas penjajahan Israel di Wilayah Pendudukan Palestina.

ADVERTISMENTS

Ketiga, boikot akan diperluas kepada perusahaan-perusahaan dari negara yang memberikan dukungan kepada Israel, khususnya dalam pemasokan persenjataan.

Pada Jumat, 4 April 2025 lalu Ali Al-Qaradaghi selaku Sekretaris Jenderal IUMS meminta umat Islam di seluruh dunia untuk segera turun tangan.

Baik secara militer, ekonomi, maupun politik agar menghentikan genosida yang tengah dilancarkan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

“Oleh karena itu, dan dalam rangka memenuhi kepercayaan yang diberikan Allah kepada para ulama, Komite Ijtihad dan Fatwa IUMS menyajikan keputusan-keputusan berikut tentang agresi Zionis yang sedang berlangsung,” ujar Qaradaghi dalam fatwanya. 

Berita Lainnya:
Trump Ancam Bom Iran, Rusia Pasang Badan

Adapun fatwa tersebut dirilis sebagai kepedulian atas meningkatnya kekerasan militer Israel di Jalur Gaza selama dua pekan terakhir.

Diketahui sejak 18 Maret 2025, Israel disebut telah melanggar kesepakatan dengan Hamas terkait gencatan senjata.

Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 1.400 warga Gaza, di mana sepertiganya merupakan anak-anak.

Jika ditotal, jumlah korban sipil dalam agresi 18 bulan terakhir kini telah lebih dari 50 ribu jiwa.

MUI Dukung Fatwa IUMS

Menanggapi rilis dari IUMS tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai payung organisasi ulama di Indonesia menyatakan dukungannya.

Prof Sudarnoto Abdul Hakim selaku Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional mengatakan, fatwa IUMS sejalan dengan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang dukungan bagi perjuangan Palestina dan seruan boikot Israel.

Menurut Prof Sudartono, Fatwa IUMS juga sangat sesuai dengan Keputusan Ijtima’ MUI perihal kewajiban membela Palestina bagi umat Islam.

“Kami mendorong seluruh kekuatan masyarakat sipil di berbagai belahan dunia untuk terus melakukan dan mengintensifkan aksi boikot terhadap produk Israel dan produk pihak manapun yang berafiliasi dengan Israel dan gerakan Zionisme,” kata Prof. Sudarnoto pada awal Maret lalu.

Berita Lainnya:
Rumah Dinas Polisi Jadi Tempat 7 Remaja Gilir Gadis Bawah Umur, Korban Digilir hingga Berhari-hari

Ini Daftar 25 Produk Layak Boikot

Merespons Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merilis daftar 25 merek asing yang harus diboikot karena keterkaitannya dengan ekonomi Israel atau kebijakan luar negeri negara Barat yang mendukung Zionis.

Daftar ini, seperti tercantum dalam siaran pers PMII, terbagi dalam lima kategori sebagai berikut: 

  • Minuman: Danone Aqua, Coca-Cola, Milo, Pepsi, Nescafé
  • Kudapan: Oreo, Cadbury, Toblerone, KitKat, Good Time
  • Bumbu masak: Heinz ABC, Knorr, Royco, Maggi, Kraft
  • Produk rumah tangga: Rinso, Molto, Sunlight, SuperPell, Vixal
  • Produk perawatan pribadi: Pepsodent, Axe, Pantene, Oral-B, L’Oréal

Irkham Tamrin, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PMII menjelaskan, pihaknya mengumumkan daftar di atas setelah melakukan riset internal dan konsultasi eksternal dengan organisasi-organisasi lain.

Menurutnya, produk-produk tersebut sering digunakan oleh keluarga besar PMII setiap harinya.

“Perusahaan-perusahaan ini berkontribusi pada ekonomi Israel atau kebijakan luar negeri negara pendukungnya. Memboikot mereka adalah langkah minimal untuk memutus mata rantai pendanaan Zionis,” pungkasnya. *** 

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS