Negara-Negara di Eropa Minta Warganya Siaga Perang, Mana Saja?
EROPAINTERNASIONAL

Negara-Negara di Eropa Minta Warganya Siaga Perang, Mana Saja?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sejumlah negara Eropa mulai meminta warga bersiaga terhadap kemungkinan konflik bersenjata atau perang, di tengah perang Rusia versus Ukraina yang masih bergejolak.

ADVERTISMENTS

Pemerintah beberapa negara Eropa belakangan merilis panduan yang mendorong warga membangun ketahanan psikologis hingga mengikuti simulasi evakuasi massal dalam situasi perang.

Mengutip CNN, Minggu (13/4/2025), langkah ini dilakukan lantaran para pemimpin Eropa khawatir perang Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir meluas ke negara mereka.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Apalagi, Rusia belakangan mulai memperoleh kemajuan di Ukraina. Selain itu, AS selaku sekutu utama Eropa juga belakangan menunjukkan sikap berseberangan hingga membuat cemas negara-negara aliansinya di NATO.

Berita Lainnya:
Prancis Siap Akui Negara Palestina pada Juni, Macron: Kita Perlu Membuat Pengakuan

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Desember lalu mewanti-wanti para ahli keamanan di Brussels bahwa sekarang ‘sudah waktunya untuk beralih ke pola pikir masa perang’.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Seiring dengan itu, Komisi Eropa pun pada Maret merilis panduan yang mendesak seluruh warga menyimpan makanan dan persediaan vital lain untuk menopang mereka setidaknya selama 72 jam jika terjadi krisis.

Selain Komisi Eropa, masing-masing negara Eropa juga mengeluarkan imbauan serupa untuk keadaan darurat.

Setidaknya ada tiga negara di Eropa yang telah meminta warganya bersiaga perang. Mana saja?

Jerman

Pada Juni 2024, Jerman memperbarui Petunjuk Kerangka Kerja untuk Pertahanan Menyeluruh (Framework Directive for Overall Defense) yang memberikan arahan mengenai apa yang harus dilakukan jika konflik pecah di Eropa.

Berita Lainnya:
Gaza Kembali Diserang, Ulama Dunia Keluarkan Fatwa Jihad Lawan Israel

Dokumen setebal 67 halaman itu diperbarui untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin, dan menggambarkan perubahan total kehidupan masyarakat Jerman apabila terjadi perang.

Dalam petunjuk tersebut, warga diminta mengikuti wajib militer selama masa perang. Orang-orang berusia 18 tahun ke atas diminta untuk bekerja di sektor tertentu, termasuk toko roti dan kantor pos, dan dilarang berhenti.

Tenaga medis seperti dokter, psikolog, perawat, serta dokter hewan juga diminta ikut terjun dalam kegiatan militer.

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS