Versi Rusia, Serangan Rudalnya di Sumy Tewaskan 60 Komandan Ukraina dan NATO
NASIONAL
NASIONAL

Versi Rusia, Serangan Rudalnya di Sumy Tewaskan 60 Komandan Ukraina dan NATO

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pemerintah Rusia mengatakan serangan rudalnya di kota Sumy, Ukraina, pada hari Minggu, menargetkan personel militer senior Kyiv dan NATO, di mana 60 komandan senior tewas.Pernyataan tersebut muncul setelah Moskow dikecam banyak pihak atas serangan rudal tersebut, yang menurut Ukraina menewaskan 34 orang, termasuk anak-anak. Para pemimpin Eropa menyebutnya sebagai kejahatan perang Rusia.

ADVERTISMENTS

Para pejabat Ukraina mengatakan dua rudal balistik pada Minggu pagi menghantam jantung Sumy, sebuah kota sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan Ukraina dengan Rusia, menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 119 orang. Menurut mereka, itu adalah serangan skala besar kedua yang merenggut nyawa warga sipil di Ukraina hanya dalam waktu seminggu.

Berita Lainnya:
Tak Mirip, Foto Wisuda Jokowi Ditertawakan Warganet

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan dua rudal Iskander-M telah menghantam lokasi para perwira militer Kyiv dan sekutu Baratnya, menewaskan sedikitnya 60 komandan senior.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyampaikan hal senada.

“Kami memiliki fakta tentang siapa yang berada di fasilitas yang diserang di Sumy. Itu adalah pertemuan lain antara para pemimpin militer Ukraina dengan rekan-rekan Barat mereka, yang menyamar sebagai tentara bayaran atau saya tidak tahu siapa,” kata Lavrov kepada Interfax, yang dilansir Selasa (15/4/2025).

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

“Ada prajurit NATO di sana dan mereka bertanggung jawab langsung,” imbuh diplomat top Moskow tersebut.

Berita Lainnya:
Alumni Minta Ijazah Jokowi Dipajang di UGM

“Semua orang tahu ini,” imbuh dia, merujuk pada laporan New York Times bulan lalu yang merinci keterlibatan Amerika Serikat dalam serangan Ukraina terhadap Rusia sejak eskalasi konflik pada tahun 2022.

Sebaliknya, kata Lavrov, Kyiv secara rutin telah melanggar hukum internasional dengan menempatkan persenjataan di dalam atau di dekat infrastruktur sipil.

”Hukum humaniter internasional secara tegas melarang pengerahan fasilitas dan senjata militer di wilayah fasilitas sipil,” kata Lavrov.

“Sejak tahap awal konflik, ada ‘sejuta’ contoh pengerahan artileri dan sistem pertahanan udara [Kyiv] di blok-blok kota dekat taman kanak-kanak,” paparnya.

ADVERTISMENTS
Selamat & Sukses dr. Elfina Rachmi atas pengukuhan sebagai Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Persahabatan
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS