BANDA ACEH – Sebuah dokumen yang diperoleh organisasi anti-senjata biologis mengungkap bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) ternyata pernah berencana membuat ‘bom gay’ yang bertujuan membuat tentara menjadi tertarik pada sesama jenis.
Bom yang rencananya dibangun dengan menggunakan afrodisiak kimia tersebut dirancang untuk membuat tentara musuh saling tertarik satu sama lain.
Bom Gay
Dilansir Daily Mail, rencana aneh tersebut dirumuskan oleh Laboratorium Wright milik militer pada 1994, yang merupakan bagian dari proyek pengembangan senjata non-mematikan. Rencana ini berjalan selama enam tahun yang menghabiskan biaya USD7,5 juta sebelum akhirnya dibatalkan.
Dokumen tiga halaman yang mengungkap rencana ini diperoleh oleh Sunshine Project, sebuah organisasi anti-senjata biologis. Dokumen tersebut merinci proposal laboratorium tersebut untuk sebuah bom ‘yang mengandung bahan kimia yang akan menyebabkan tentara musuh menjadi gay.’
Para ilmuwan berteori bahwa hal ini akan membuat unit mereka ‘hancur’ karena ‘semua prajurit mereka menjadi sangat menarik bagi satu sama lain.’
Meskipun tidak ada bukti sah yang menunjukkan bahwa hal ini akan berhasil, Sunshine Project menemukan bahwa Pentagon mengajukan proposal tersebut ke badan peninjau ilmiah tertinggi di negara tersebut — National Academy of Sciences — pada 2002.
Konsep tersebut dibuat pada saat homofobia secara umum lebih lazim dan diterima di AS daripada saat ini, terutama di dalam militer.
Dokumen itu sendiri menggambarkan rencana tersebut ‘tidak menyenangkan’, tetapi menekankan bahwa rencana itu ‘sama sekali tidak mematikan.’
Pengembangan Senjata Aneh
Selain bom afrodisiak, yang oleh media disebut sebagai ‘bom gay’ pada awal 2000-an, dokumen tersebut memaparkan beberapa ide aneh lainnya.
Ini termasuk bom kimia yang akan menarik dan mengganggu serangga penyengat atau penggigit, tikus, dan hama lainnya; atau ‘menandai’ tentara dengan bau yang sangat busuk sehingga mereka dapat dengan mudah dikenali sebagai musuh.
Tak hanya itu, para ilmuwan di Laboratorium Wright di tahun-tahun berikutnya juga mengusulkan senjata kimia yang akan membuat kulit musuh sangat sensitif terhadap sinar matahari, merangsang perut kembung di antara pasukan, dan bahkan senjata yang akan membuat mereka mengalami bau mulut yang ‘parah dan bertahan lama’.