Kemudian, latihan bersama ini juga untuk meningkatkan kemampuan operasi laut jarak jauh dan penyiapan dukungan logistik tempur serta kemampuan TNI AL dan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Terkait Perubahan Geopolitik Dunia
Melihat perkembangan meningkatnya kepentingan dan keterlibatan Eropa di Indo-Pasifik, dapat dikatakan bahwa tren penguatan AS dan sekutunya serta beberapa negara di dunia meningkat setelah invasi Rusia ke Ukraina. Berlanjut dengan makin memanasnya konflik Taiwan dan China serta aksi agresif China di Laut China Selatan.
Mengutip Eurasian Times, Gorana Grgić, Peneliti Senior di Tim Keamanan Swiss dan Euro-Atlantik di Pusat Studi Keamanan (CSS), mengatakan, berbagai negara termasuk Eropa untuk pertama kalinya mengidentifikasi China sebagai tantangan keamanan dan mengakui pentingnya mengatasi keamanan global. Selain itu munculnya ancaman seperti perubahan iklim dan perang dunia maya, menyebabkan perubahan kebijakan luar negeri dan keamanan.
“Yang penting, sejumlah pernyataan kebijakan strategis di seluruh Eropa, mulai dari strategi keamanan nasional hingga tinjauan pertahanan, menunjuk pada kemitraan dengan negara-negara yang mempunyai pemikiran serupa di Indo-Pasifik sebagai komponen penting dalam mengatasi tantangan keamanan yang muncul ini dan membantu menopang keamanan Eropa,” katanya.
Dalam konteks ini, para pakar melihat upaya AS dalam membangun apa yang disebut sebagai “mode kerja sama minilateral” di antara sekutu dan mitranya. Keterlibatan sekutu NATO di Indo-Pasifik dikatakan sebagai cerminan kuat dari tren ini.
Singkatnya, kebangkitan China di satu sisi dan kebangkitan ekonomi Indo-Pasifik di sisi lain tampaknya mengubah peta geopolitik dunia. Oleh karena itu, tren peningkatan kerja sama Euro-Atlantik dan Indo-Pasifik di bidang keamanan kemungkinan besar akan menjadi fenomena yang berkepanjangan.