Jumat, 15/11/2024 - 13:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

8 Bidang Ilmu yang Harus Dikuasai untuk Menjalani Tugas Public Relation

BANDA ACEH – Menjadi seorang praktisi public relation sudah barang tentu harus menguasai banyak keterampilan, yang inangnya ada pada keahlian berbicara. Mungkin terdengar sepele, namun faktanya ada tingkat kesulitan tersendiri bagi yang tidak terbiasa menghadapi publik secara terbuka.Hal itu karena tugas public relation sebagai ‘wajah’ bagi perusahaan maupun lembaga tempatnya bekerja. Ia harus bisa mentransformasikan informasi apapun dari organisasi kepada khalayak, seperti publik, jurnalis, hingga media massa.

Apapun yang berkaitan dengan perusahaan harus ia sampaikan sesuai data dan fakta akurat, termasuk saat menulis pengumuman yang menjadi bahan publikasi media yang nantinya dikonsumsi publik.

Dengan kata lain, tugas public relation memang lagi-lagi diperlukan sebagai penyambung lidah antara perusahaan dengan pihak luar.

Oleh karena itu, public relation atau PR menjadi bidang ilmu yang berfokus pada membangun dan memelihara hubungan baik antara organisasi dengan publiknya. Tuntutan utamanya jelas harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, untuk membangun citra positif dan reputasi yang baik bagi organisasi.

Namun, agar lebih terperinci memahami tugas public relation, simak dengan cermat dari 8 poin di bawah ini mengenai tanggung jawab yang harus diemban seorang PR.

1. Komunikasi

Kemampuan komunikasi yang baik adalah landasan utama bagi seorang praktisi PR. Kemampuan ini meliputi komunikasi lisan dan tulisan, serta kemampuan mendengarkan dan memahami kebutuhan publik.

Praktisi public relation harus mampu menyampaikan informasi secara jelas, ringkas, dan menarik kepada publik.

2. Ilmu jurnalistik

Pemahaman tentang ilmu jurnalistik sangat penting bagi seorang praktisi PR. Seorang public relation harus mampu menulis berita, membuat siaran pers (press release), dan artikel dengan baik.

Selain itu, mereka juga harus memahami cara kerja media massa dan bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan jurnalis.

Sebagai contoh, PR dapat ditugaskan untuk menerbitkan informasi penting terkait perusahaan kepada satu atau bahkan banyak media sekaligus. Selain paham apa alur penerbitan, ia juga harus pandai menjalin kerja sama dengan agensi periklanan guna membuat pekerjaannya lebih efisien.

Hal ini seperti yang biasa terjadi pada operasional Publikasimedia.com, yakni platform penerbitan siaran pers yang menjadi penghubung antara perusahaan dengan media massa.Tugas PR biasanya mengirimkan naskah rilis resmi perusahaan pada platform tersebut. Kemudian naskah akan diolah oleh redaksi media sebelum akhirnya ditayangkan untuk menjadi konsumsi publik.

3. Ilmu psikologi

Pemahaman tentang ilmu psikologi membantu praktisi PR memahami perilaku manusia dan cara berkomunikasi dengan publik secara efektif.

Praktisi PR harus mampu memahami bagaimana publik menerima informasi dan bagaimana membangun pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan publik.

4. Ilmu manajemen

Kemampuan manajemen diperlukan untuk mengelola berbagai program dan kegiatan PR. Praktisi PR harus mampu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan program PR dengan baik.

5. Ilmu marketing

Pemahaman tentang ilmu marketing membantu praktisi PR memahami bagaimana membangun citra dan reputasi organisasi.

Praktisi PR harus mampu mengembangkan strategi PR yang mendukung strategi marketing organisasi.

6. Ilmu Politik

Pemahaman tentang ilmu politik membantu praktisi PR memahami bagaimana organisasi beroperasi dalam lingkungan politik.

Praktisi PR harus mampu membangun hubungan dengan pemerintah dan organisasi politik lainnya.

7. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Di era digital saat ini, praktisi PR harus mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk berkomunikasi dengan publik.

Praktisi PR harus mampu menggunakan media sosial, website, dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi dan membangun hubungan dengan publik.

8. Bahasa asing

Kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting bagi praktisi PR yang bekerja di organisasi internasional.

1 2

Reaksi & Komentar

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ البقرة [143] Listen
And thus we have made you a just community that you will be witnesses over the people and the Messenger will be a witness over you. And We did not make the qiblah which you used to face except that We might make evident who would follow the Messenger from who would turn back on his heels. And indeed, it is difficult except for those whom Allah has guided. And never would Allah have caused you to lose your faith. Indeed Allah is, to the people, Kind and Merciful. Al-Baqarah ( The Cow ) [143] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi