Sabtu, 16/11/2024 - 13:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

9 Kecurangan Pilpres 2024 yang Ditemukan Timnas AMIN, Ketua Tim Hukum: Jutaan Suara Rakyat Dicurangi

Debat-ketiga-pilpres-2024_20240108_154412.jpg” width=”640″/>BANDA ACEH  – Tim Hukum Nasional (THN) Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) membeberkan sembilan kecurangan Pilpres 2024 yang mereka temukan.

Kecurangan yang pertama adalah adanya penggelembungan suara lewat sistem Informasi dan Teknologi (IT) Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) secara masif.

Menurut Ketua THN Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir, temuan kecurangan itu didapati pihaknya lewat verifikasi ribuan formult C1 dan riset.

“Ini telah dilakukan melalui verifikasi ribuan formulir C1 oleh THN dan riset oleh Timnas AMIN,” ungkap Ari di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).

Lalu, kecurangan kedua adalah surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan calon (paslon) 02, Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka.

“Itu banyak sekali, sedang kami kumpulkan (buktinya),” lanjut Ari.

Kecurangan yang ketiga, imbuh Ari, pengerahan aparat melalui aparat desa.

Menurut Ari, di hari H pencoblosan, Rabu (14/2/2024), kepala desa mengarahkan agar Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) agar ikut serta dalam pemenangan paslon tertentu.

“Modus ini terjadi. Betul pada hari H terjadi, bagaimana kepala desa memberi pengarahan langsung kepada KPPS dan ikut serta untuk pemenangan paslon tertentu,” bebernya.

Selanjutnya, yang keempat adalah pengarahan lanjut usia (lansia) oleh KPPS.

Kelima adalah jumlah surat suara yang lebih sedikit dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Kecurangan keenam adalah penghalangan pemilih oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

Ketujuh, manipulasi data DPT, kedelapan adalah upaya menghalangi saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan kesembilan adalah praktik Politik uang (money politic).

“Ini pengelompokan dan modus (kecurangan) di lapangan yang sudah kami temukan. Pada waktunya secara bertahap akan kami sampaikan ke publik setelah verifikasi,” tutur Ari.

Ari menegaskan pihaknya akan terus mengawal proses Pemilu ataupun Pilpres 2024 supaya berjalan baik demi kepentingan rakyat Indonesia.

“Jutaan suara rakyat yang dicurangi, itu intinya. Suara rakyat yang dikehendaki itu yang akan jadi kenyataan,” pungkas Ari.

Buka Peluang Kerja Sama dengan TPN Ganjar-Mahfud

Di kesempatan yang sama, Ari Yusuf Amir mengungkapkan pihaknya membuka peluang bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar PranowoMahfud MD untuk mengusut kecurangan Pilpres 2024.

Menurutnya, kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud punya kepentingan sama dalam menegakkan hukum dan demokrasi.

“Kami membuka diri. Kita punya kepentingan yang sama untuk tegakkan hukum dan demokrasi, kita buka diri untuk itu,” ujar Ari.

Ia sendiri mengaku Tim Hukum AMIN telah berkomunikasi dan bertemu dengan tim Hukum TPN.

“Kita sudah komunikasi sama mereka, beberapa kali bertemu, nanti kita tindak lanjuti,” ucap dia.

Real Count KPU Pilpres 2024

Sementara itu, menurut real count KPU RI sementara per Jumat (16/2/2024) pukul 8.15 WIB, Prabowo-Gibran memimpin dengan perolehan suara 29.449.135 atau 56,89 persen.

Di urutan kedua ada Anies-Muhaimin dengan suara sebanyak 13.079.169 atau 25,27 persen.

Terakhir, ada Ganjar-Mahfud dengan total suara sementara sebanyak 9.235.468 atau 17,84 persen.

Berdasarkan total suara sementara yang masuk dari 412.159 TPS, Prabowo-Gibran unggul di 35 provinsi.

Sementara, Anies-Muhaimin di dua provinsi, Aceh dan Sumatra Barat.

Lalu, Ganjar-Mahfud baru unggul di pemilih luar negeri.

Sebagai informasi, hingga Jumat pagi, belum ada suara masuk dari Papua Pegunungan


Reaksi & Komentar

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ البقرة [155] Listen
And We will surely test you with something of fear and hunger and a loss of wealth and lives and fruits, but give good tidings to the patient, Al-Baqarah ( The Cow ) [155] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi