Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan: Saya Jatuh Ditembak Gas Air Mata, Dipukul dan Ditendang Petugas
NASIONAL
NASIONAL

Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan: Saya Jatuh Ditembak Gas Air Mata, Dipukul dan Ditendang Petugas

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Salah satu suporter Arema FC, Riyan Dwi Cahyono (22) yang selamat dalam tragedi Kanjuruhan atau kerusuhan Arema Persebaya, pada Sabtu (1/10/2022) malam menyampaikan kesaksiannya bagaimana kondisi di tribun stadion Kanjuruhan pada saat tragedi itu berlangsung.

ADVERTISMENTS

Warga asal Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar tersebut kini tengah berbaring dalam perawatan medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, karena mengalami patah tulang kanan dalam tragedi Kanjuruhan tersebut. 

Saat ditemui, Riyan mengatakan pihaknya memang turut turun ke dalam lapangan usai pertandingan berakhir dengan kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya 2-3, sebelum tragedi Kanjuruhan terjadi.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

 “Kami turun tujuannya memang untuk protes kepada pemain dan manajemen Arema FC, kenapa Arema FC bisa kalah? Padahal selama 23 tahun sejarahnya tidak pernah kalah di kandang Singo Edan,” ungkapnya saat ditemui, Minggu.

Berita Lainnya:
Ajudan Kapolri Diduga Pukul Wartawan, Listyo Sigit Minta Maaf

“Jadi tujuannya hanya untuk protes agar Arema FC bisa lebih baik lagi ke depannya,” imbuhnya.

ADVERTISMENTS
ADVERTISMENTS

Belum sampai melompati pagar, tembakan gas air mata datang ke arahnya di tribun sebelah timur, hingga membuatnya jatuh dan terinjak supporter lain yang berebut turun dari tribun.

“Saat itu saya tidak berdaya. Bahkan, teman perempuan saya yang bareng bersama saya dari Blitar hilang dan belum tahu bagaimana kondisinya saat ini,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Dedi Mulyadi Tanggapi Jeje Govinda Bawa Anak saat Dinas: Boleh, yang Penting Bukan Selingkuhan

Akibat gas air mata, Riyan sempat sesak napas. Beruntung nyawanya masih selamat setelah segera dievakuasi oleh supporter lain.

“Kami kecewa dengan perlakuan petugas keamanan. Kami juga dipukul, ditendang oleh petugas, hingga teman kami sampai kehilangan nyawa,” katanya.

Sementara itu, salah satu supporter Aremania lain yang selamat, Gafandra Zulkarnain (20), warga asal Kota Malang mengatakan ia bersama teman perempuannya, Aldita Putri jatuh saat ia berada di tribun selatan, saat huru-hara terjadi akibat tembakan gas air mata.

“Lalu kami berdua terinjak-injak oleh supporter lain saat semuanya sama-sama berebut keluar dari stadion,” ungkapnya saat ditemui di RSUD Kanjuruhan, Minggu.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS