BANDA ACEH – Kekinian, publik sedang dihebohkan dengan kabar Pesulap Hijau yang diduga melakukan pelecehan kepada puluhan wanita muda yang menjadi pasiennya.
Sosok dukun yang membuka praktik pengobatan alternatif ini telah dilaporkan ke pihak berwajib oleh beberapa wanita yang menjadi korban pencabulan.
Usut punya usut, mengapa pria tersebut bisa dijuluki sebagai Pesulap Hijau karena dirinya mengenakkan pakaian serba hijau.
Dukun yang diketahui berinisial BT ini diketahui telah melakukan pemerkosaan kepada para pasiennya dengan modus pengobatan.
Melansir dari terkini.id–jaringan Suara.com, Staf Operasional LBH Banda Aceh, Farah, menjelaskan bahwa kini pihaknya telah melaksanakan pendampingan kepada lima wanita korban Pesulap Hijau.
Farah juga mengungkapkan bahwa sebetulnya korban dukun cabul tersebut mencapai puluhan orang, tapi baru ada lima orang yang berani melapor.
“Kita sudah membuat laporan ke polisi. Sebenarnya ada puluhan korban, tetapi yang berani melaporkan baru lima. Korban ini, sudah dari 2021 hingga Agustus 2022,” kata Farah seperti dikutip BeritaHits.Id pada Minggu (9/10/22).
Kabar soal dukun cabul tersebut ramai di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.official pada Sabtu (8/10/22).
Melalui kolom komentar unggahan tersebut, banyak warganet yang menyayangkan masih banyak orang yang percaya dengan sosok yang mengaku sebagai dukun.
“Masih aja ada yang percaya sama manusia yang mengaku wali Allah. Kadang suka bingung sendiri,” tulis netizen.
“Emang pendidikan itu penting, apalagi ilmu agama sangat penting. Buat meningkatkan SDM kita woy, masih ada aja yang kayak begini,” tambah netizen lain.
“Gob***, percaya aja. Ini yang nganter ke sana juga gob*** pula,” kata netizen lain.
“Zaman sekarang masih percaya dukun, miris. Kalau nggak nipu ya cabul,” imbuh netizen lain.
“Nauzubillah, yang berobat sama yang ngobatin sama aja. Itulah kebodohan orang-orang yang masih percaya dengan dukun. Semakin susah mencerdaskan orang-orang yg model pemikirannya kolot gini,” kata netizen lain.
“Kok nggak dihukum berdasarkan hukum di sana? Biasanya kan gitu kalau di sana,” komentar netizen lainnya lagi.