Jumat, 15/11/2024 - 14:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

RUU Sisdiknas Hilangkan Tunjangan Profesi, AGSI: Jangan Mempersulit Guru!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Hilangnya pasal tentang Tunjangan Profesi Guru (TGP) dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) disorot Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ketua AGSI Provinsi Sumatera Selatan, Merry Hamraeny menegaskan, langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tersebut sama saja melukai rasa keadilan bagi guru.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Jangan coba-coba mempersulit sertifikasi, kenaikan pangkat, dan yang paling melukai rasa keadilan adalah menghapuskan TPG di RUU Sisdiknas yang didaftarkan dalam Prolegnas,” kata Merry diberitakan Kantor Berita RMOL Sumsel, Senin (10/10).

Berita Lainnya:
Pevita Pearce Menikah, Ini Profil Suaminya: Pengusaha Malaysia dengan Jabatan Mentereng
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, hilangnya pasal tersebut melukai rasa keadilan bagi para pendidik yang selama ini mengabdi bagi kemajuan pendidikan Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kami menuntut Pasal itu dikembalikan,” kata Merry.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

AGSI sendiri telah menyikapi RUU Sisdiknas dengan membuat kajian. Dalam kajian tersebut, AGSI menemukan satu temuan yang dinilai sangat prinsipal bagi guru sejarah.

Berita Lainnya:
Pimpinan DPR RI Soal Permintaan Anggaran Menteri HAM Rp 20 T: Harus Dilihat juga Kekuatan APBN
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Di dalam RUU Sisdiknas, frasa sejarah Indonesia tidak termuat ke dalam kurikulum Sistem Pendidikan Nasional.

“Mata pelajaran yang disebut hanya IPS, implikasinya apa kalau sejarah Indonesia tidak dimuat dalam mata pelajaran? Kedudukan mata pelajaran sejarah tidak akan dilihat sebagai kewajiban, tetapi hanya sebagai pilihan,” kata Presiden AGSI, Sumardiansyah Perdana Kusuma.


Reaksi & Komentar

فَهَزَمُوهُم بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ البقرة [251] Listen
So they defeated them by permission of Allah, and David killed Goliath, and Allah gave him the kingship and prophethood and taught him from that which He willed. And if it were not for Allah checking [some] people by means of others, the earth would have been corrupted, but Allah is full of bounty to the worlds. Al-Baqarah ( The Cow ) [251] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi