HIBURAN

Kekurangan Hormon Tiroid pada Bayi Baru Lahir, Kenali dan Ketahui Cara Mencegahnya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pada bayi yang baru lahir, kekurangan hormon tiroid atau Hipotiroid Kongenital dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang bahkan gangguan kognitif. Sangat perlu dilakukan skrining pada bayi baru lahir. Hipotiroid kongenital yang dideteksi lebih cepat dan diobati, dapat mencegah anak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan keterbelakangan secara kognitif.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Prevalensi global 1 : 3.000 kelahiran, menunjukkan bahwa 1.500 dari 4,4 juta bayi baru lahir Indonesia diperkirakan lahir dengan hipotiroid kongenital. Dengan demikian skrining hipotiroid kongenital perlu dilakukan. Gejala dan tanda yang dapat diobservasi setelah 1 bulan bayi lahir antara lain tubuh pendek, lunglai, kurang aktif, bayi kuning, lidah besar, mudah tersedak, suara serak, pusar bodong, dan ubun-ubun melebar.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dokter Ni Made Diah PLD, MKM, Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes mengatakan skrining hipotiroid kongenital dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita hipotiroid kongenital. “Dengan skrining, diharapkan bayi yang menderita hipotiroid kongenital dapat diberikan tatalaksana dengan segera, sehingga dapat terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif,” ujar dr. Diah pada konferensi pers virtual, Jumat (7/10) di Jakarta.

Berita Lainnya:
Penyanyi Lawas Dina Mariana Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Skrining hipotiroid kongenital menggunakan sampel darah tumit pada bayi usia 48 jam sampai 72 jam yang diambil oleh tenaga kesehatan. Semua bayi baru lahir berhak mendapatkan pemeriksaan ini melalui pelayanan di Puskesmas hingga rumah sakit. Pemeriksaan sampel darah tumit dilakukan melalui laboratorium di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Dr. Hasan Sadikin, RSUP dr. Sardjito dan RSUD dr. Soetomo, sesuai dengan regionalisasi berikut:

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

1. Laboratorium RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, mengampu wilayah DKI Jakarta, Banten, Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Sulawesi Utara, Papua Barat, dan sebagian Jawa Barat (Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Bekasi).

Berita Lainnya:
Ketahuan Selingkuh dan Ngamar Bareng Istri Dokter, Lizardo Gumay Dicopot dari Dandim Makasssar
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

2. Laboratorium RSUP Dr. Hasan Sadikin, mengampu wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Jawa Barat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

3. Laboratorium RSUP Dr. Sardjito, mengampu wilayah DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah.

4. Laboratorium RSUD Dr. Soetomo, mengampu wilayah Jawa Timur.

Jika saat skrining ditemukan hipotiroid kongenital, dilakukan pengobatan segera dalam periode emas (kurang dari 1 bulan). Dengan pengobatan yang tepat waktu, penderita Hipotiroid Kongenital dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Sumber: kemkes.go.id.

Penulis Redaksi

Editor Suyanto Soemohardjo

Sumber: Tabloidbintang


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya