BANDA ACEH – Dua minggu bangsa ini disuguhi drama KDRT pasangan sensasional Lesti Kejora dan Rizky Billar yang menguras emosi dan tentu kuota. Bagaimana tidak, sejak adanya pelaporan ke Polres Metro Jakarta Selatan, publik seolah disuruh untuk mengikuti perkembangan kasusnya setiap saat yang ternyata berakhir antiklimaks.
Lesti Kejora dan Rizky Billar pasangan fenomenal. Sejak awal dipertemukan di sebuah acara di Indosiar, netizen banyak yang berharap mereka berjodoh hingga ke pelaminan. Saat itu Billar dinarasikan sebagai sad boy usai ditinggal kawin sahabatnya, Dinda Hauw. Sementara Lesti sad girl karena baru putus dari pacarnya sesama pedangdut.
Kisah mereka tak lepas dari sorotan netizen yang mengharap mereka bersatu dengan tagar #kawalsampainikah. Sensasi pasangan ini tak pelak mendatangkan pundi-pundi uang bagi pihak-pihak yang mempersatukan mereka dari acara tv, sinetron, dan lainnya. Ibarat kata, apa pun yang dibuat mereka pasti laku keras.
Drama terjadi setelah 1,5 tahun pernikahan. Lesti yang mengklaim mendapat tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari Billar melapor ke Polisi. Banyak pihak terkejut atas apa yang dialami oleh Lesti. Sepenglihatan mereka di layar kaca dan layar YouTube, pernikahan mereka aman-aman saja, selalu pamer kemesraan dan kehangatan.
Lesti dan Rizky Billar (Instagram)
Lesti membuat laporan yang katanya didampingi kuasa hukumnya. Publik bersatu ramai-ramai mendukung Lesti dan menghujat Billar. Selama beberapa hari kata kunci Lesti, Rizky Billar, KDRT menjadi trending di Twitter. Isu KDRT menutupi isu yang sebelumnya sedang hangat dibicarakan. Yaitu kasus Brigadir J dan kenaikan BBM.
“Saya melaporkan apa yang sudah dialami. Saya berharap hal seperti itu tidak terjadi lagi,” kata Lesti dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan Jumat (14/10) siang.
Kasus KDRT Lesti mewarnai pemberitaan di media setiap hari. Pun di YouTube, TikTok, Instagram, Facebook, semua membahas Lesti Billar. Hari pertama laporan Lesti bocor ke publik. Dalam laporan Lesti mengaku mengalami kekerasan 2 kali yang terjadi dalam rentan 7 jam. Pemicu KDRT adalah dugaan perselingkuhan yang dilakukan Billar.
Menariknya, dari hari pertama lapor Lesti tak sekalipun memberikan keterangan kepada media atau membuat pernyataan di media sosial. Dia seolah membiarkan publik berasumsi sendiri tentang apa yang terjadi pada dirinya. Langkah Lesti melapor menuai pujian dan sanjungan dari berbagai pihak. Lesti dianggap punya keberanian yang tak dimiliki wanita lain ketika mengalami KDRT.
Update informasi soal kasus tersebut terus diberikan oleh pihak kepolisian. Sampai-sampai Polda Metro Jaya turun tangan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan publik. Sementara pihak Lesti tak ada yang bersuara, pihak Billar justru paling rajin muncul di media atau platform media sosial.
Namanya keluarga atau kerabat, sudah pasti membela. Billar tak mengakui perbuatannya. Pemeriksaan dilakukan secara maraton sampai akhirny Billar ditetapkan sebagai tersangka pada 12 Oktober 2022. Polisi kemudian menghadirkan Billar ke depan awak media dalam jumpa pers yang dilakukan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (13/10).
Di saat bersamaan, Lesti yang baru pulang dari umrah bersama keluarga mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan. Kedatangan Lesti bukan tanpa tujuan. Syok atas penetapan tersangka suaminya, dia bermaksud ingin mencabut laporan. Benar saja, laporan dicabut. Publik pun berbalik arah menghujat Lesti. Publik merasa seperti dipermainkan oleh Lesti.
“Ngapain laporannya dicabut sih? Gak abis thinking,” kata netizen di kolom komentar postingan terakhir Instagram Lesti. “Udah di-laporin terus mau dicabut kayak setingan aja hehe,” duga netizen lain. “Satu Indonesia kena prank,” kata netizen lain lagi.
Entahlah apa yang dipikirkan Lesti. Dia mungkin tidak berpikir dampak ke depan. Publik bisa jadi tidak akan percaya lagi jika dia bikin laporan KDRT dan memilih tidak peduli. Lesti juga tidak memikirkan keberlangsungan kariernya ke depan. Publik yang sudah terlanjur kecewa mungkin tidak akan lagi nonton apalagi beli karya yang dia hasilkan.